Pak Barjo

3 0 0
                                    

Desas desus tentang meninggalnya bi Ai disebabkan oleh pak Barjo telah ramai di perbincangkan sampai ke desa seberang tempat pria tua itu tinggal.

Setelah mendengar sampai ke telinganya pria tua itu tentunya murka.
"Siapa yang mengatakannya? " bentaknya pada anak buahnya.

"Mereka mendengarnya dari mulut suami pemilik warung yang meninggal itu Bah" ucap salah satu dari tiga orang.

°°°

Terdengar riuh peralatan masak yang sedang beradu, tangan yang mulai lincah meliuk liukkan spatula diatas wajan dengan lihai.

Cup.

Terdengar kecupan yang mesra di telinganya. Yuksa membalikkan badannya untuk melihat penampilan dari orang yang menjadi cinta pertamanya.

Terlihat sangat tampan apalagi dengan tubuhnya yang shirtless sehabis mandi.

"Enggak dingin? " tanyanya sambil melanjutkan kembali memasaknya.

Saka mendekap tubuh Yuksa dari belakang, "hangat" ujarnya pelan.

Saka mencium wangi dari tubuh Yuksa, mencium pundaknya, rambutnya dan pipinya.

"Eits.. " Yuksa mengacungkan spatulanya. "Lepaskan aku. Aku mau masak" raungnya.

"Tidak perlu. Aku makan kamu saja pagi ini" ucapnya dengan membawa Yuksa setelah mematikan kompor terlebih dahulu.

"Kak... "

"Sayang... "

"Aaaa. Saka.... "

Raungan Yuksa terdengar di video.

Ternyata dirinya sedang mengambil rekaman video untuk konten memasak.

Prak prak prak..

"Saka ini ranjangnya mau roboh" raungnya. "Haduh mana lupa lagi belum matiin kamera video" ucapnya di sela serangan Saka.

3 jam berlalu.

Tok tok tok..

"Bang Saka.. " teriak Anto di luar.

"Bang... " teriaknya lagi.

Saka membuka netranya yang terlelap kembali setelah sarapan. Sarapan istrinya maksudnya.

Saka mengaktifkan data di ponselnya, mendial nomor Anto yang sudah beberapa kali menghubungi nomornya.

"Kenapa To? " tanyanya masih dengan suara serak.

"Bang gawat Bang... Warung Bi Ai di hancurkan sama anak buahnya Pak Barjo" jawab Anto panik.

Saka tersentak netranya terbuka lebar, "panggil polisi saja To? "

"Bang.. "

"Panggil dulu aja" perintahnya tidak ingin dibantah.

"Iya Bang" panggilan pun terputus.

Saka meraup wajahnya, ia melihat kamarnya yang berantakan seusai pertempuran tadi. Ia melihat siluet istrinya yang sedang mengerjapkan penglihatannya.

Saka & XuxaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang