Ani ani

7 1 0
                                    

Seminggu sudah berlalu, Saka kembali bekerja setelah seminggu hibernasi dengan sang istri.

"Cuit... Ibu biasa aja donk jalannya" Ledek Arif pada Yuksa yang ikut ke vila ingin melihat mahasiswa kkn.

Yuksa melihat Arif dengan lipatan tangan di dada, "ini juga biasa kok! Kamu lihat saya jalannya terbang? Enggak kan" Balas Yuksa galak.

"Galak banget Bu! "

"Eh eh gimana gimana kemarin gacor gak? " Tiba-tiba Yuksa mendekati Arif. Arif pria muda 22 tahun itupun mendekat.

"Gacor sih Bu. Buat bayar utang doank. Tapi malamnya saya di sidak Emak" Sebelum di sidak emaknya Arif sempat menangis di pojokan gudang. Ia sempat berpikir ingin mencuri pupuk tanaman untuk dijual ke orang. Namun saat ingin melakukannya Yuksa melihat kelakuan Arif.

Pemuda itu langsung sujud di kakinya meminta maaf jika dia sempat gelap mata dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saat itu Yuksa bertanya tentang permasalahnya meski ragu dan malu akhirnya Arif menjawab jika ia terlilit hutang pinjaman online untuk bermain judi online. Yuksa sempat enggan menolongnya tapi mengingat yang akan di rugikan suatu saat adalah Saka dengan berat hati Yuksa pun menolong Arif.

Uang haram di bayar dengan uang haram. Cara itulah yang sempurna di pikiran Yuksa. Ia meminta Sellenic menghack sistem slot di internet. Sedangkan Arif mulai bermain dengan yang di instruksikan Yuksa dengan modal darinya, seratus juta lebih Arif menarik tunai uangnya dan akunnya di bekukan Sellenic kemudian.

Nahas saat tiga puluh menit setelah pembayaran pinjaman online berikut bunganya. Arif di giring ke jeruji besi oleh ibunya. Kata ibunya biar jera sekalian.

"Begitulah ceritanya... " Ujar Arif.

Yuksa tertawa, "kapok belum anak Emak? "

"Mungkin kapok untuk sekarang, namanya juga manusia hatinya suka berubah ubah. Tapi saya akan berusaha untuk berhenti sebisa saya" Janjinya.

"Good job Bro" Puji Yuksa. "Saya ke sana dulu deh, takut suami saya kesenangan di gerumutin yang keyes keyes" Yuksa berjalan kembali ke vila yang lumayan jauh yang berada di tengah tengah kebun jeruk.

Siluet Yuksa terlihat memukau saat berjalan bak model papan atas membuat atensi mahasiswa teralihkan.

Salah seorang laki-laki blasteran terlihat mengagumi sosok cantiknya yang melintas di depan.

"Siapa Yon? " Tanya teman di sampingnya pada Yohan yang sedang melihat Yuksa berjalan.

Yohan melirik temannya, "mana ku tahu? " Ujarnya kesal dengan temannya yang mengganggu.

Temannya hanya mendengus, "Kang, dia siapa disini? " Tanyanya pada Anto.

Anto menoleh, "Neng mau kemana? " Tanya Anto pada Yuksa.

Yuksa yang di tanya pun menoleh, "ini Bang mau ke Kak Saka" Jawabnya yang di balas 'oh' oleh mahasiswa yang mendengarnya. "Permisi Bang" Yuksa pamitan padanya yang di jawab iya oleh Anto.

"Oh adiknya Pak Saka! " seru anak kkn tadi yang bernama Andre seraya mengangguk angguk kepalanya tanda paham dan tidak penasaran lagi.

Anto tidak mendengar yang diucapkan Andre, ia sibuk dengan penanaman bibit baru hasil cangkokan dengan Yohan.

Yuksa sudah sampai di posisi Saka. Ia melihat suaminya yang tengah serius memperhatikan beberapa mahasiswi cantik yang tengah memanen jeruk di dampingi Karim. Mahasiswi itu sibuk mencuri pandang kearah Saka terutama keponakannya Nyai Hamsah. Gadis itu cantik juga namun di lihat dari manapun jika di bandingkan dengan Yuksa masih menang Yuksa. Namun bibit ani ani tidak memandang cantik pasangan mangsanya asal bisa menggaet dengan fisiknya tidak jadi masalah.

Saka & XuxaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang