Mendengar Rio yang babak belur dengan tangan terikat di atas tumpukan sampah dekat rumahnya membuat Sekar kesal bukan main.
"Sekar.. " panggil ibunya.
"Iya Bu, " sahutnya di dalam kamar.
"Ayo ikut Ibu ngelayat kerumahnya Bi Nina" ajak Bu Dadang di depan pintu kamarnya.
"Kenapa enggak sama Bapak aja Bu? " terlihat keengganan dari suaranya.
"Bapak belum pulang ngirim sayur ke kota" sahut ibunya lagi.
Sekar dengan enggan mengambil kerudung instannya dan mengikuti ibunya dengan motor metik menuju rumah duka.
Di rumah duka tangisan menyayat hati terdengar, sang ibunda dari almarhumah tengah mengusap pipi jenazah putri satu satunya dengan pilu.
"Yang tabah Bi" Mimi segera memeluk Nina sang ibu yang di tinggal almarhumah, anak tercintanya meninggalkannya terlebih dahulu.
"Maafkan segala kesalahan dan dosa almarhumah ya Mi" tutur Nina dengan bergumam pedih.
"Mimi sudah memaafkan kesalahan apapun itu Bi, mengingat almarhumah seorang anak yang baik insyaallah di tempatkan yang terbaik di sisinya. " balas Mimi seraya memeluk Nina.
Saka datang dengan Yuksa di belakangnya, mereka di sambut beberapa orang dan para ibu ibu yang suka memandang Yuksa karena berparas menawan.
"Pantes si Saka tergila-gila sama gadis itu. Dilihat dari dekat gini saja terlihat sangat cantik! " bisik ibu ibu yang sedang berbisik di samping Yuksa membuat Sekar yang baru datang di buat jengah.
Gadis itu lagi..
Sekar mendorong Yuksa agar gadis itu terjatuh,
Bruk..
Yuksa menubruk kusen pintu, jidatnya memar bahkan benjol. Ia jadi bahan tertawaan ibu ibu yang ikut melayat. Yuksa melihat tersangka yang sudah berani mendorongnya dan ternyata, si ulat keket.
Di dalam orang tengah berduka namun Sekar seakan tidak memperdulikannya malah membuat keributan dengannya.
Saka membawa Yuksa ke dalam dengan menghalangi dahi Yuksa yang memar dengan tangan kirinya.
"Saya turut berduka ya Bi, semoga Alloh SWT menerima segala amal perbuatannya di dunia dan mengampuni segala dosa dosanya" Saka memberikan amplop yang cukup tebal ke dalam wadah di samping almarhumah.
"Amin ya Alloh.. " Nina mengaminkan perkataan baik untuk putrinya. "Nak Saka terimakasih"
Saka mengangguk,
"Mi, masyaAllah kamu mempunyai keluarga yang begitu baik" Nina mengelus pundak Mimi. Mimi pun mensyukuri nya meski dulu ibunya sempat iri pada mendiang ibunya Saka sebab hanya ibunya Saka gadis desa yang bisa bersekolah di kota sampai selesai.
Mimi mengusap bahu bibi Nina dengan pelan. "Seandainya Saka tidak mau menolong kami, mungkin tak hanya Naima yang tidak tertolong tapi bayi nya juga" sambung bibi Nina.
Mimi menepuk bahu bibi Nina, "Bibi harus tegar. Saka menolong orang baik ia tidak akan pernah membiarkan kita kesusahan Bi, doakan yang terbaik untuk Naima dan juga usaha Saka agar selalu lancar tanpa hambatan
Dan doakan mereka berdua ya Bi semoga berjodoh dan langgeng"Bibi Nina mengaminkan setiap doa untuk kebaikan bagi orang orang terdekatnya.
Di luar, di kursi plastik warna hijau.
Yuksa melihat Sekar yang duduk tidak jauh di depannya dengan berang. Akibat dari kenakalan gadis itu jidatnya menjadi korban. Untungnya ada Saka yang dengan sigap meminta es batu ke warung dan mengompres dahinya dengan es yang dilapisi kain serbet, sembari berbicara ringan dengan para pelayat laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saka & Xuxa
RomanceXuxa Adzalea Puri. Putri semata wayang dari Zack Justine D'jongh dengan Xeanna Anumerta. Gadis cantik yang harus rela menjadi office girl di perusahaan ayahnya bahkan untuk tidur pun Uxa atau Yuksa terpaksa ngekos di pemukiman padat penduduk. Demi i...