"AKU MASIH JOMBLO TAK TWUNG TWANG...TAK TWUNG TWANG.. TAPI AKU BAHAGIA, TAK TWUNG TWANG...TAK TWUNG TWANG..." suara gadis berambut panjang itu memenuhi ruangan kamar mandi, sampai-sampai air yang mengalir lewat keran saja nampak malas mendengarnya. Terbukti, karna tiba-tiba airnya mati.
"YAAAAA AIRNYA MATI... WOI TOLONG SIAPAPUN IDUPIN LAGI AIRNYA, TERSERAH DEH MAU PAKE CARA DI LANGKAHIN KUCING, PAKE CARA NUMBALIN ORANG, YANG PENTING AIRNYA IDUP LAGI SEHAT WAL-AFIAT"
Sungguh gadis satu ini suaranya melebihi orang yang sedang mengumandangkan Adzan di masjid melalui thoa.
Gadis itu bernama, Rara.
Selain cantik, ia juga pupuler, menggemaskan. Meskipun begitu, ada banyak minus'nya, yang pertama dia ini berisik sekali, kedua pecicilan, ketiga tidak cerdas, ke-empat suka sekali mengejar-ngejar guru kiler'nya yang tampan rupawan, bernama Fajar.
"Oh mas Fajar, jikalau saja dirimu membuka sedikit saja hatimu untukku, akan ku pastikan kau..."
Syurr....
Sial, tiba-tiba air yang semula mati itu menyala dan mengguyuri wajah Rara.
Ini benar-benar tidak wajar.
Tidak mungkin'kan jikalau air itu cafer alias cari ferhatian pada Rara?
"RIRI, RERE, INI PASTI ULAH KALIAN BERDUA, LIAT YA. KALAU SAMPE BENER INI KERJAAN LO BERDUA, GUE LEMPAR METEOR LANGSUNG KE MUKA LO PADA. DASAR ADEK-ADEK GAK PUNYA AKHLAK, HATI NURANI, DAN BERPRI-KEMANUSIAAN TERHADAP KAKAK SENDIRI!!" kesal Rara.
Buru-buru Rara menyelesaikan mandinya. Ingat, Rara tak suka sikat gigi, ia lebih suka kumur-kumur pakai odol, selesai.
Rara juga tidak suka menggosok tubuhnya pake sabun, ia langsung saja berendam di bathtub. Katanya agar bakteri cepat hilang dari tubuhnya, asal jangan tubuhnya yang hilang karna bakteri.
Meskipun begitu, Rara sehat wal-afiat. Giginya putih bersih, kulitnya harum mewangi, dan ow body'nya seperti Tiang Listrik. Ya, alias tipis! Lebih baik tipis katanya daripada tipes.
Selesai mandi dan berganti baju, ia keluar hendak memastikan siapa yang telah melakukan hal tidak baik terhadapnya.
Berani sekali.
Tidak tahu'kah bahwa Rara adalah anggota dancer?
Apa hubungannya thor? Tidak ada, hanya pamer saja. Biar kalian tahu, bahwa Rara adalah gadis yang boleh di katakan sampurna kretek.
"Riri...Rere..."
"Riri...lo ya? Lo yang paling jahil. Gue bisa aduin lo ke polisi, biar lo di tangkep, di penjara. Tapi gue gak tega, karna lo adek gue, jadi gue masukin karung aja, gue jual ke rongsokan. Mau lo? Kaga kan? Ayo keluar, liatin wujud lo yang gak lebih cakep dari gue!"
"Re, lo kan pendiem, kalau lo lakuin ini, fix banget jiwa cool abiz lo tenggelam!"
Dan tiba-tiba....
BRAK!!
Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya.
Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini?
"Selamat malam" ucap mereka bersamaan.
"Ma-malam, bapack-bapack cari siapa ya?"
"Cari manusia bernama Rara, Riri dan Rere. Benarkah ini rumahnya?"
"Betul sekali. Apakah kalian dari anggota give away? Wah, saya mau dapet mobil mewah dong? Atau duid seratus juta?"
"Kita gak salah men, dia beneran yang kita maksud. Bener kata raja Jin, udah cantik, lucu dan uhhh sexy men" bisik salah satunya di akhir kalimat.
"Hus, lo udah jadi setan masih aja mesum. Otak lo gue puterin ke mesin cuci mau?"
"Anceman lo ngeri kaya akun lambe!"
Rara masih menunggu jawaban mereka, bahkan jika saja ada yang memotret wajahnya pasti ia sangat malu sekali, sebab wajahnya terlihat seperti orang bodoh.
"RARA, NAMA LO RARA KAN? TANPA BERBASA BASI LAGI, GUE MAU KENALIN DIRI. GUE GUNDU, LO BISA PANGGIL GUE GUGUN"
"GUE ASEP, LO BISA PANGGIL SAYANG KALAU MAU HEHE" Rara bergidik ngeri.
"GUE... GUE SIAPA?"
"NAMA LO OPAL," ucap Gundu dan Asep bersamaan.
"Oh iya hehe, makasih udah ingetin. Kadang gue lupa, karna yang slalu gue inget adalah beban saat kita semua masih idup"
Mendengar kalimat akhir dari Opal membuat mata Rara melotot terkejut, otaknya mulai bekerja bergotong royong untuk membangun sebuah koneksi.
Jikalau mereka pernah hidup, lalu sekarang apa?
"Lo semua udah modar?" tanya Rara.
"YOI. KITA ADALAH PARA SAD GHOST DARI GENERASI SIX. TUJUAN KITA DATANG KEMARI YAITU, MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA SAUDARI RARA, RIRI, DAN RERE UNTUK MENUNTASKAN MASALAH KAMI!"
"What? Masalah gue aja banyak, dan lo semua mau nambah masalah gue?"
Tuing...tuing..
Para pocong itu loncat-loncat semacam kutu, untuk mendekati Rara. Sontak Rara mundur ketakutan.
"Plis gue mau pingsan aja. Ternyata kalian pocong, gue pikir kalian lontong! Bye..."
Rara bergegas masuk kembali ke kamar mandi, ia mau pingsan di dalam bathtub saja katanya, biar esketek!
Ckckck!
Bagaimana dengan PROLOG-NYA?
Apa ekspresi anda setelah membaca prolog ini?
Apakah anda merasa hareudang? Kalau benar seperti itu, maka nyalakan kipas, dan jika tidak punya kipas angin, boleh pakai hihid saja.
Sekali lagi, jangan panggil saya author, karna sesungguhnya saya adalah sahabat kalian secara virtual. Siapapun yang mencintai karya saya, artinya mereka adalah teman baik saya. Agar lebih akrab, panggil saya MAMAK!
Mwhhh😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 6 ✓
HorrorBRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan...