"KURANG HAJAR, BISA-BISANYS MEREKA MENOLAK KEHADIRAN KITA!" amuk Sintia.
"Kurang ngajar btw," koreksi Suketi.
"Ya maksud gue itu. Bisa-bisanya mereka nolak kita! Dan lo Ajeng, sebagai ketua sad ghost six season 2, harusnya tadi lebih tegas, jangan lembek kaya gulali kena aer!"
Sintia memang bar-bar, saking bar-bar'nya ia pernah mengalahkan 12 tuyul loh!
Seharusnya memang yang di jadikan ketua adalah Sintia, tapi karna Ajeng lebih cerdas dan mendapatkan peringkat nomer satu di kelas ilmu perghaiban, maka Ajenglah yang menduduki dirinya sebagai ketua.
"Maaf. Tapi jujur manusia bernama Rara itu seram sekali, dia lebih cocok jika berdebat denganmu, sama-sama menyeramkan" setelah selesai mengatakan itu, Ajeng menghilang.
Ajeng ini hobi sekali menghilang jika setelah di marahi Sintia.
Itu sebabnya Sintia menyebutnya cupu!
"Diyi libih cicik jiki birdibig denginmu, simi-simi minyirimkin. DASAR KUNTILANAK CUPU!"
Cipa mengelus-ngelus punggung Sintia agar hantu ngesot itu bisa lebih tenang lagi.
"Nah iya elusin, duh di garuk enak nih. Agak atasan dikit!"
Menyesal jadinya Cipa mengelus-ngelus punggung Sintia, jika pada akhirnya ia di suruh menggaruki punggungnya.
Suketi sejak tadi mondar-mandir tidak jelas. Ia sedang berfikir keras, bagaimana caranya mendapatkan bantuan dari dua gadis cantik tadi.
"Lo bisa duduk aja gak sih? Gak usah mondar-mandir gitu, mau sombong lo ya mentang-mentang bisa diri, sementara gue dan Cipa selaku suster ngesot kaga bisa diri?"
"Eh sorry ya, gue gak akan niatan sombong tuh! Suruh siapa lo jadi suster ngesot?"
"Gak ada pilihan lain, karna stok kuntilanak udah penuh. Kalau kebanyakan kuntilanak gentayanyan di muka bumi, berisik jadinya!"
"Serah lo deh"
Nah berbeda jika Suketi sudah adu bachoet dengan Sintia, mereka pasti akan tarik ulur pembicaraan dan tak ada yang mau mengalah.
Suketi maupun Sintia bukanlah hantu yang memiliki sifat lemah lembut.
"AKU PUNYA IDE!" teriak Cipa.
"Ya ampun ludah lo muncrat kena muka gue Cipa! Lo abis makan apaan? Kenapa baunya kek spiteng gini si" kesal Sintia.
"Hehe aku habis makan semur jangkrik, beli di warteg gaib, enak banget!"
"Dasar gila. Bisa-bisanya lo suka jangkrik. Lo hantu atau ikan arwana?"
"UDAH WOI JANGAN DEBAT YANG GAK PENTING. CIPA, APA IDE LO?" tanya Suketi penasaran.
"Cipa lupa tadi mau ngasih ide apa, bentar ya Cipa pikir-pikir lagi, kalau udah inget, Cipa kasih tau"
Astaga! Sungguh Suketi maupun Sintia rasanya menyesal mengajak hantu oon satu itu seperti Cipa bergabung di sad ghost six season 2. Jika saja saat pemilihan kelompok, Cipa tak meraung-raung sambil gelesotan memohon agar bergabung, pasti saat itu Cipa tak akan masuk kelompok.
Jika sudah begini, mereka akan galaw tingkat dewa karna bingung memikirkan cara agar gadis-gadis cantik tadi mau menolong mereka.
________
Rara, Rere, dan Riri sedang makan di kantin. Seperti biasa, sejak kelas 10 sampai sekarang kelas 12, mereka memang terbiasa bertiga macam upin, ipin dan apin.
Saat sedang makan bakso, Rere tak sengaja menjatuhkan jus alpukat milik Riri.
"Ish jus alpuket Riri!" amuknya.
"Duh maaf Ri, gak sengaja"
"GANTI!"
"Bentar ya, aku pesenin lagi"
"Y!"
Riri cemberut kesal. Sementara Rara sedang sibuk dengan ponselnya, ia asik chatingan dengan Gerandra, maklum mereka inikan LDR, Gerandra itu pindah kota semenjak kejadian dimana ia koma.
Jadi, mereka jarang sekali bertemu kecuali saat weekend.
Aku mau tanya sesuatu sama kamu.
Gerandra❤️ : Nanya apa ayang?
Emang sad ghost 6, ada season 2?
Gerandra❤️ : Maksudnya?
Kita kayanya perlu ketemu, lusa kamu bisa ke Jakarta gak? Kan besok sabtu, kamu libur sekolah. Kamu jemput aku ke sekolah besok terus kita ngobrol di kafe atau taman.
Gerandra❤️ : Yaudah iya ayang.
Memang Gerandra ini dapat di andalkan di saat situasi penting.
Tidak seperti Sulthan, yang belakangan ini so sibuk dan sering sekali bertengkar dengan Rere.
Entah mengapa Rere merasa bahwa Sulthan berubah.
Selama ini Rere berfikir positif, mungkin saja Sulthan sibuk dengan kuliahnya. Tapi satu hal yang membuat Rere curiga, mengapa nomer PIN apartemen tempat kekasihnya itu di ganti?
Sempat ingin sekali menyelesaikan masalah itu, tapi kesibukan di sekolah membuat Rere mengundur waktu.
Rere kembali membawakan jus alpukat yang ia pesankan untuk Riri.
"Kamu ceroboh huh!" kesal Riri.
"Udah aku ganti masih aja ngomel!"
"Biarin aja. Biar kamu gak ceroboh lagi"
Rere tak menjawabnya. Karna berdebat dengan Riri hanya akan membuat otot-otot syarafnya cenat-cenut saja.
Katakanlah Riri ini keras kepala dan memusingkan!
"Re, sad ghost 6 balik lagi tapi season 2, mereka terdiri dari dua kuntilanak dan dua suster ngesot!"
Mata Rere membulat sempurna, ia cukup terkejut dengan pernyataan itu.
"Serius Ra?"
"Iya, gue serius. Gue gak tau gimana cara usir mereka, mereka pasti bakalan neror kita"
"Kalau di bantu?"
"HELLOWWW RERE! KITA PUNYA KEHIDUPAN YANG REAL LIVE, GAK HARUS NGADEPIN HAL-HAL GAK PENTING YANG SAMA SEKALI GAK ADA URUSANNYA SAMA KITA!"
Teriakan Rara berhasil membuat orang-orang yang ada di kantin menoleh padanya termasuk Daniel.
"Cewek berisik" gumam Daniel pelan, namun dapat terdengar oleh Rara.
"HEH, LO----" unjuk Rara pada Daniel, "KALAU BERANI NGOMONG LANGSUNG JANGAN NGEDUMEL BISIK-BISIK!"
"LO DAN KEDUA SODARA LO ITU, BERISIK"
Tangan Rara mengepal emosi, ia ingin sekali menampar mulut ketua kelas menyebalkan itu.
"Eh jangan Ra, gak penting tau ngadepin kudaniel" cegah Riri.
Sial, berani banget dia ngatain gue. Liat aja nanti - gumam Daniel dalam batinnya.
Karna keadaan kantin mulai tak menyenangkan, maka ketiga leadies beautipull itu segera bubar menuju tempat lain yang lebih terbilang aman dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 6 ✓
HorrorBRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan...