Malam ini Rere dan Sulthan berada di sebuah taman, mereka bisa berada disini karna Rere yang memintanya.
Jujur saja, Rere merasa bahwa kekasihnya ini berubah. Entah karna apa, yang jelas malam ini harus di selesaikan. Bukan selesai hubungan'nya, tapi selesai menghadapi masalahnya.
"Kamu kenapa?" tanya Rere yang mulai membuka suara, karena sejak tadi Sulthan sibuk dengan ponselnya.
"Gapapa"
"Kamu bosen sama aku? Aku ngerasa kamu beda sejak masuk kampus"
"Beda gimana?"
Rere menarik ponsel Sulthan, sontak pria itu terlihat marah dan tak terima, "CK! SINIIN RE, JANGAN BIKIN GUE EMOSI!"
"Kalau orang lagi ngomong itu ya saling berhadapan, jangan liat hape terus"
Sulthan menghela nafasnya kasar.
"Jadi, apa yang bikin kamu beda?" tanya Rere menatap tajam kedua bola mata Sulthan.
"Gak ada"
"Bohong. Kenapa nomer pin apart kamu di ganti?"
"Temen-temen gue suka main masuk sembarangan aja, jadi gue ganti."
"Yakin karna itu?"
"Terus apalagi?"
"Bukan karna kamu ngumpetin cewek kan?"
"APAAN SIH! MAKIN KESINI OMONGAN LO MAKIN NGELANTUR SUMPAH. KAGA JELAS! CURIGAAN, NUDUH GUE YANG ENGGAK-ENGGAK, BAWEL AKUT! RIBET LO JADI CEWEK"
Degh.
Tidak pernah sebelumnya Sulthan membentak Rere seperti ini.
Mata Rere berkaca-kaca, ia menyerahkan kembali ponsel milik Sulthan, "Kalau bosen sama aku bilang ya? Makasih"
"RE!!" Sulthan menarik tangan Rere, saat gadis itu hendak melangkah pergi.
Ini pertama kalinya, Rere meneteskan airmata di hadapan seorang pria. Dan pria itu adalah kekasihnya.
Wajar bukan jika ia menangis di bentak seperti itu?
"Maaf, maafin gue. Gue gak maksud bentak lo sumpah. Gini sayang, gue sibuk banget sama tugas kampus"
"Aku janji gak akan ganggu, gak akan bawel nelfonin kamu, chat kamu. Sekarang aku tau, kamu gak suka kalau aku bawelin"
"Gak Re buk---"
"Aku pulang"
Rere segera menghentikan angkutan umum yang ada di pinggiran jalan. Untung saja belum terlalu larut malam, jadi masih ada angkutan umum yang lewat.
Di dalam mobil angkot, Rere tak henti-hentinya menangis, ia tak bisa lagi menahan tangis. Beruntung tidak ada penumpang selain dirinya, jadi ia bisa bebas melampiaskan rasa sakitnya dengan menangis.
Sulthan berbeda.
Tak lagi sama seperti dulu.
Ya, Rere akui itu. Hanya saja, ia tak tahu alasan sebenarnya mengapa pria itu berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 6 ✓
HorrorBRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan...