Bad👿 : Yang?
Iya.
Bad👿 : Jam kedua, gue tunggu di rooftop ya?
Mau apa?
Bad👿 : Turutin aja si es batu.
Siapa es batu?
Bad👿 : Lo! Kaya gue napa Re, ke ceweklain doang es batu'nya, ke lo mana berani. Pengennya buchien terus.
Aku gak merasa seperti itu.
Bad👿 : iya terserah lo aja. Pokoknya gue tunggu di rooftop.
Iya.
Bad👿 : love you.
To.
Bad👿 : lope'nya mana?
❤️
Sebenarnya Rere sejak tadi senyum-senyum sendiri membaca chat dari Sulthan.
Ya, perlahan waktu membawa Rere nyaman dalam hubungannya dengan Sulthan meskipun secara sembunyi-sembunyi.
Jam pertama mata pelajaran sudah berakhir, pada saat jam kedua, Rere izin keluar kelas dengan alasan mau ke toilet, padahal ia mau menemui Sulthan.
Sulthan ini memang racun, bahkan Rere tak bisa menolak ajakannya meskipun harus tertinggal mata pelajaran sekalipun. Ya semoga saja tingkat kecerdasan Rere tak berkurang.
Di rooftop, pria itu sudah berdiri santai dan kemudian Rere mendekat menghampiri.
"Ada apa Than?" tanya Rere.
Sulthan berbalik, lalu kemudian ia memeluk Rere erat sekali, "I love you more. Kangen Re, pengen berduaan. Kapan lagi coba?"
Rere mendengus sebal, ia fikir ada hal penting apa. Tahu-tahu'nya masalah rindu saja.
Sulthan melepaskan pelukannya, "Yang gue udah beli boneka gede"
"Buat apa?"
"Lo lah! Ya kali buat temen c*li gue!"
"Heh ngomongnya!"
"Hehe maaf yang, kebiasaan ke temen gitu"
"Jangan di samain"
"Iya maaf ya pacar Sulthan yang cantik"
"Ish!"
"Kenapa?"
"Malu tau di gituin. Jadi mana boneka'nya? Kok gak kasih ke aku?"
"Bingung, masa ke sekolah bawa-bawa boneka. Gimana kalau balik sekolah lo ikut gue ke apart?"
"Gak mau!"
"Sumpah gue gak akan apa-apain lo serius cuman mau kasih boneka aja"
"Lewat gojek kan bisa kirim'nya?"
"Tapikan gue pengen bawa lo ke apart Re"
Rere terlihat ragu, ia takut jika Sulthan akan melakukan hal yang bukan-bukan.
Sulthan menangkup kedua pipi Rere dengan kedua telapak tangannya, "Lo gak percaya sama gue? Gue gak akan apa-apain lo sumpah demi Tuhan. Kita gak pernah berduaan Re di tempat yang tenang. Kemana-mana slalu aja lo takut Riri tau atau ada mata-mata"
Apa yang di katakan Sulthan benar juga, maka Rere mengangguk tanda setuju.
Sulthan memeluk lagi gadisnya, "Re makin hari, gue makin cinta sama lo"
"Kapan kamu lulus sekolah?"
"Gue janji taun sekarang gue bakalan belajar lebih giat lagi dan lulus"
"Janji?"
"Janji sayang"
Rere pernah mengancam Sulthan, apabila pria itu tidak lulus juga, maka Rere meminta hubungan keduanya di akhiri saja.
Ya, sampai kapan Sulthan harus egois rela tidak lulus-lulus hanya demi ingin melihat wajah Rere setiap hari? Dasar posesif, buchien akut. Ya begitulah Sulthan. Dan prilaku gila'nya itu hanya berlaku untuk Rere.
****
Gundu, Asep dan juga Opal sedang memastikan mayat yang ada di sungai. Mereka pergi kesana, dan kenyataannya mayat Asep dan juga opal masih saja terselip.
Belakangan ini memang musim kemarau, jadi tidak ada hujan yang bisa membawa mayat mereka terbawa arus.
"Gue udah jadi mayat aja, itu ganteng banget" ucap Asep penuh percaya diri.
"Lo gak liat, mulut lo nganga gitu terus ada sampah masuk hahaha" ledek Gundu.
"Ck! Biar kata begitu, yang penting gue ganteng"
"Serah lo lonthe"
"Anjrit, berhenti panggil gue lonthe ya"
"HAHAHA"
"Tapi beyduwey Gun, apa lo gak penasaran sama mayat lo? Perasaan lo biasa aja deh keliatannya santai gitu?" tanya Opal melirik tajam Gundu.
Gundu duduk di batu besar yang ada di sungai, dan tentunya di temani kedua temannya itu.
"Ya ngapain di pikirin, nanti juga di temuin. Btw, gue jadi kangen banget masa SMA pas kita sering mancing disini, bukannya dapet ikan mas malah dapet sendal bakiak,"
"Haha, itu si Asep kaga bisa mancingnya." tuding Opal.
"Dih itumah si Gundu aja beloon, masa pelet'nya pake serpihan sari roti, ya mana mau ikan'nya"
"Si Gundu mah kebiasaan mancing cewek dari SMA, mana kenal mancing lauk"
Jika di ingat-ingat lucu juga.
Dulu ketiga pocong itu slalu menjadi biang kerok saat masih menjadi manusia dan murid SMA.
Baik di sekolah, maupun di lingkungan manapun, mereka ini biang rusuh.
Pernah mereka merencakan mencuri ayam tetangga, lalu esok harinya mereka akan memulai bisnis ayam geprek ala-ala tiga cogan, eh keburu ketahuan dan pada akhirnya rencana mereka batal.
Dulu cogan, sekarang conggan aliaz pocong ganteng. AWEU!
Mengenang kisah di masalalu memang menyenangkan, terutama masalalu yang konyol. Karna, kisah-kisah konyol itulah yang akan sangat di rindukan pada masa selanjutnya.
"Dulu lo modol disitu Sep, ngaku" tuding Opal.
"Dih najis. Lo kali mandi disitu barengan sama tai"
"Lo berdua emang jago'nya ghibah'in tai" ledek Gundu.
"Lo inget gak Sep, Gun, disini pernah ada yang mandi. Kirain bidadari, taunya modelan mimi peri"
"HAHAHAHA"
Mereka bertiga-pun tertawa bersama mengenang masa lampau, dan mengobrol banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 6 ✓
HorrorBRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan...