[AREA BAPER. BOLEH DI SKIP JIKA ALERGI KEUWOW'AN]
___________
Sejak tadi, Riri terus saja mengikuti Sulthan dari belakang, sementara Rere bersembunyi di balik bakwan karna penasaran, apa yang ingin adiknya itu lakukan pada Sulthan.
"Kepo juga lo, katanya ikhlas kalau adek lo sama Sulthan?"
Rere menghela nafasnya kasar, "Kamu lagi, kamu lagi."
"Kalau lo masih kepoin mereka, artinya lo gak bener-bener rela semisal adek lo sama Sulthan"
Ya-ampun kepo sekali Asep ini, apa urusannya juga dengannya jika benar seperti itu?
Sungguh bukan karna Rere tak rela, tapi karna ia takut jika Sulthan berbuat kasar pada Riri. Ia jelas sangat hafal sikap Sulthan yang tidak menyukai hal yang terus menerus mengganggunya.
Rere diam saja, ia masih sibuk fokus dengan Riri disana yang berhadapan dengan Sulthan.
Rere sedikit mendekat, ia ingin mendengar dengan jelas, apa yang sedang keduanya bicarakan.
"Kak Sulthan, maafin Rere ya karna udah bilang kak Sulthan biang masalah, sampe kak Sulthan kemarin harus narik dia dan marah sama dia. Rere emang begitu, posesif"
"Terus?"
"Kak Sulthan mau gak kalau pulang sekolah nanti, kita nonton bioskop bareng?"
"Kaga"
"Kenapa?"
Saat tak sengaja melirik ke arah tembok sekilas, Sulthan melihat disana ada Rere yang mengintip keduanya, lalu dengan cepat ia mengalihkan pandangannya agar Rere tak tahu bahwa ia mengetahui keberadaan'nya.
"Gue mau asal ada syaratnya"
"Syarat apa kak?"
"Bawa Rere dan Rara, karna gue bawa Sagara dan Bima. Gimana?"
"Ya, jadi gak berdua dong kak?"
"Terserah, itupun kalau lo mau!"
"MAU KOK! RIRI MAU!! Nanti Riri ajak mereka"
Rere disana cukup kesal dengan persyaratan gila yang Sulthan berikan untuk Riri.
Apa-apaan pria itu? Jika nanti ada keributan disana bagaimana?
Rere segera pergi dari tempat persembunyian'nya, ia mengirimi Sulthan pesan chat dan meminta pria itu menemui'nya di belakang sekolah.
**
Para komunitas sad ghost, senang karna mendapatkan undangan dari Rara untuk merundingkan masalah mereka nanti malam.
"Sebenernya gue males ya berurusan sama pocong kaga jelas kaya lo pada!" kesal Rara.
"Eh kita bukan pocong, kita LONTHE" jawab Opal tersenyum lebar.
"Yoi, kita'kan lonthe" ucap Gundu yang tak kalah bahagia'nya dengan panggilan dari Rara yang mereka fikir panggilan special tanda sayang.
Rara menepuk jidatnya lelah.
"Emang lo berdua tau artinya lonthe?" tanya Rara melirik Gundu dan Opal secara bergantian.
Kedua pocong itu menggeleng, seolah menjawab TIDAK TAHU. Karna yang mereka tahu, itu adalah panggilan istimewa dari Rara.
"Lonthe itu artinya jabl*y, lo tau jabl*y kan? Yang suka jual diri."
Mata Gundu dan juga Opal membulat sempurna, mereka bergidik ngeri juga. Menyesal terlalu bahagia dengan panggilan gila itu.
Rara tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kedua pocong itu, Opal menghilang sementara Gundu masih setia berada di hadapan Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 6 ✓
HorrorBRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan...