HELLO EVERYONE, ENJOY WITH THIS CHAPTER.
UDH 1 ABAD YA AKU GA UPDATE CERITANYA ALEX HUHU:)
ADA YANG MASIH SETIA GAK?
●●●
Apel pagi pun akan segera di mulai. Semua murid dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas langsung berbaris rapi di lapangan. Alex sebagai pemimpin barisan sudah berdiri di sebelah penjuru kanan yaitu Carl. Flavia yang berada di barisan tengah nomor tiga itu sedang merapikan rambut Shesil yang sedikit berantakan. Flavia dan Shesil memang jarang mendengarkan jika sedang apel maupun upacara. Bagi mereka itu ceramah yang mereka dengar sangatlah membosankan.
Tiga puluh menit kemudian..
Setelah apel selesai, semua murid pun kembali ke tempat mereka masing-masing. Acara yang di tunggu-tunggu akan segera di mulai. Risha dan teamnya sudah sangat tak tahan ingin segera tampil. Terlebih Risha yang terobsesi untuk mengalahkan Shesil. Yas, Risha sangat membenci gadis berdarah China itu.
Acara pun dimulai..
Satu persatu team pun terpanggil maju ke atas panggung untuk berlomba. Team Alex-lah yang terlihat begitu mencolok dari team-team lain. Karena selain dari keluarga berada, mereka adalah idola semua murid. Hal itulah yang membuat Risha semakin panas. Ingin sekali dia menggeser posisi Shesil. Tetapi otaknya masih belum bisa merangkai ide-ide yang cocok.
"Sayang, aku ke toilet dulu ya..." Bisik Shesil tepat di telinga Carl. Carl mengangguk sembari cemberut.
"Jangan lama-lama sayang....," balas Carl yang langsung diangguki Shesil.
Risha tersenyum sempurna saat melihat Shesil keluar panggung. Dia pun langsung ikut turun panggung dan mulai membuntuti Shesil ke toilet. Flavia tak sengaja melihat Risha yang ikut turun panggung dengan tergesa-gesa. Tanpa banyak bicara, Flavia langsung turun panggung membuat Alex bingung. Alex sebenarnya ingin mengikuti gadisnya itu, tetapi karena dia masih berbicara dengan panitia lomba niatnya pun dia urungkan.
Setelah lama menunggu Shesil keluar toilet, Risha akhirnya mulai mendekati Shesil yang tengah bercermin merapikan rambut dan pakaiannya. Flavia yang tidak mendengar apapun dari kejauhan itu langsung berjalan cepat menuju pintu toilet. Dia akan mengintip atau menguping disana.
"Hai, kakak cantik walaupun masih cantikan gue." Sapa Risha membuat Shesil menghela nafas panjang.
"Enak ya jadi orang yang disukai satu sekolah itu. Trus punya pacar yang cinta mati lagi. Gue jadi pengen, but gimana caranya gue bisa kayak lo ya?" Ucap Risha dengan nada dibuat-buat.
"Gue harus gimana ya biar bisa kayak lo?" Tanya Risha ke Shesil. Shesil menghela nafas lalu menoleh menatap Risha.
"Gue malas ngomong sama bocil gak tau diri kayak lo." Jawab Shesil lalu mulai beranjak dari tempatnya. Risha yang melihat itu langsung menahan Shesil agar tidak pergi.
"Apa lo bilang? Bocil gak tau diri? Hey, yang gak tau diri itu elu bukan gue!"
"Lo tuh ya dengerin gue baik-baik. Lo itu baru lulus SMP, ijasah lo aja masih SMP. Harusnya masuk SMA itu buat belajar biar nanti kalo lo lulus, lo bisa masuk Universitas favorit. Lah ini malah sibuk cari masalah sama orang lain, mana senior lagi yang diganggu. Lo itu gak kenal siapa gue. Kalo lo masih tetep aja cari masalah, lo salah milih orang sayang. Dan juga, lo itu gak usah ngejar-ngejar Carl. Dia sekali gak suka ya gak suka. Carl tipe orang yang jarang ngamuk tapi sekalinya ngamuk semua orang gak ada yang berani berkutik di depan dia. Waktu Carl ke kelas lo itu, belum seberapa. Lo mau yang lebih dari itu? Jadi, selagi belum terlambat mending lo jauh-jauh deh, urus sana hidup lo!"
"Idih. Hey, lo aja juga gak kenal siapa gue. Gak usah jadi senior sok paling ditakuti deh apalagi si Carl, ewh. Suka-suka gue lah mau cinta sama siapa. Kalo gue cinta sama Carl masalah buat lo? Dan trus lo aja tuh gak jauh beda sama Flavia. Cewek-cewek lemah lo pada!"
"Songong nih bocil atu. Heh! Lo belum tau ya gimana gue sama Flavia sebenarnya. Jadi, kalo ngomong itu dipikir dulu! Pakai otak lo, jangan cuma asal ngomong aja! Punya otak kan? Ya kali lo lahir tanpa otak."
Flavia yang geregetan mendengar ocehan Risha pun langsung masuk begitu saja membuat Risha menoleh ke belakang.
"Oh, bocah kayak lo belum pernah mandi air comberan di kasih nasi sama telur basi ya?" Cetus Flavia membuat Risha terkejut.
¤¤¤
TBC..
HAII, AKU UDPTE SETELAH LAMA SEKALI HIATUS :)
SORRY GUYS, AKU GANTUNG CERITA INI LAMA BGT.
DAN JUGA AKU LAGI SIBUK DI DUNIA NYATA SO SAMPE LUPAIN CERITA"KU DAN JUGA KALIAN :(
BUT AKU USAHAKAN KOK BIAR AKTIF LAGI DI WP TAPI AKU GAK JANJI YA..:)
SEE YOU SOON!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY ALEX [on hold]
FanfictionSequel of My Perfect Husband🔞 "Tubuhmu sangat indah, honey. Aku tidak bisa mengendalikan hasratku untuk tidak menyentuhmu" "Kamu selalu saja berkata seperti itu, alex. Jangan coba-coba menyentuhku sebelum kita menikah!" Alex Xavier Donson anak angk...