17.

18K 406 24
                                    

Sesampainya Alex dan Flavia di sekolah. Mereka berdua berjalan menuju koridor sekolah dimana geng mereka menunggu. Alex dan flavia berjabat tangan ala geng mereka.

"Guys, gue denger nanti ada murid baru di angkatan kita." Kata Sean

"Cewek apa cowok?" Tanya poppi.

"Katanya sih cewek-cewek gitu tap---"

"Pasti mereka cantik-cantik" tebak Gabriel.

"Lo bener briel nanti kita bisa tebar pesona ke mereka." Sahut Nicholeus.

"Yoi brother." Cetus Andrew sambil merangkul bahu Gabriel dan Nicholeus.

Dari kejauhan muncul tiga orang perempuan dengan pakaian super ketat bermake up menor berjalan penuh gaya kearah koridor sekolah tempat geng alex dan flavia berada disitu.

"Itu murid barunya?" Gumam shesil.

Carl yang mendengar shesil bergumam menoleh kearah pandangan shesil lalu menatap datar ketiga cewek itu.

Ketiga cewek itu telah sampai di hadapan mereka.

"Hallo, kenalin gue Gesha. Ini Chika dan itu Furi. Kalian semua tahu dimana letak ruang kepsek?"

"Tentu tahu dong cantik. Ayo abang anterin kamu kesana." Kata Andrew.

"Sama abang nichole aja yuk neng Gesha."

"Oh sama abang briel aja neng pasti neng aman dan selamat sampai tujuan."

Gesha hanya tersenyum tipis lalu melihat ke arah Alex yang sedari tadi sibuk mengusap-usap puncak kepala flavia dan memeluknya tanpa menghiraukan tatapan gesha.

"Sorry ya, gue bisa cari sendiri sama kedua teman gue." Ketus gesha lalu gesha cs pergi dari gerombolan itu.

"Dih, aneh banget tuh cewek." Ujar devon.

"Bang andrew, bang nichole, bang gabriel jangan sampai kalian bertiga kejar-kejar tuh cewek-cewek aneh. Shesil gak suka!" Ucap dingin shesil.

"Astaga, baby. Kamu kaya nggak ngerti abang aja sih, lagian kita tadi hanya bercanda." Kata andrew.

"Iya shesil, kita kan memang seperti ini orangnya suka bercanda." Sambung nicholeus.

"Lagian kita nggak mungkin suka sama cewek cabe-cabean seperti itu." Sahut gabriel.

Andrew mendekat kearah shesil.

"Minggir lo." Usir andrew

"Jangan sentuh." Kata carl.

"Shesil adik kandung gue, Carelita!" Sungut andrew.

Andrew memeluk shesil begitu juga shesil membalas pelukan andrew.

"Janji ke aku kalo abang bakalan cari cewek yang baik-baik."

"Iya abang janji."

Setelah puas mengusap-usap puncak kepala flavia sambil memeluknya. Alex mengecup kening flavia yang membuat flavia tersenyum.

"Ke kelas yuk?" Ajak Alex.

"Ayoo!"

"Guys, kita ke kelas sekarang." Kata Alex

"Gue sampai lupa kalo si bos ada disini selain bos carl." Ujar Arga.

"Kebanyakan drama nggak jelas." Sahut bianca.

"Lah, si andrew kenapa berpelukan ria seperti itu." Ucap alex sambil menarik pinggang flavia agar lebih dekat dengannya.

"Lo nggak tahu? Tadi ada tiga cabe disini trus andrew, briel, sama nichole drama seperti biasa. Si shesil nggak suka jadi endingnya pelukan seperti itu." Kata devon.

"Oh gitu, maksud lo tiga cabe itu apa murid baru yang dibicarakan si Sean?"

"Iyap betul."

***

Kelas Alex dan Flavia cs jam kosong sekarang. Alex lebih memilih mojok bersama flavia dan bermanja-manja ria begitu juga carl dan shesil melakukan hal yang sama tidak menghiraukan andrew cs membuat kelas ramai akibat ulah mereka yang unfaedah.

"Honey aku ingin sekali cepat-cepat menikah. Apa kamu setuju?" Tanya alex dengan posisi berbaring kepalanya dia letakan di paha flavia.

"Kita masih sekolah sayang." Jawab flavia sambil mengusap lembut pipi alex.

"Tidak masalah, banyak kok teman kita yang sudah menikah disini. Ayolah honey, kamu tidak ingin merasakan menikah muda seperti orang lain."

"Menikah muda?"

"Iya menikah muda. Pasti nanti bakalan seru sekaligus enak honey. Daddy sama mommy pasti setuju dengan ini."

"Tidak sayang."

"Tap---" Flavia menarik alex untuk duduk lalu memeluknya. Alex menyembunyikan wajahnya di ceruk leher flavia tangannya memeluk pinggang flavia.

"Sayang dengerin aku.." sambil mengusap rambut alex dan punggung lebarnya.

"Aku bukannya nggak mau nikah sama kamu, aku mau sangat mau malahan. Tapi aku rasa menikah muda itu bukan pilihan yang tepat aku ingin kita sama-sama berkerja dulu menjadi dewasa terlebih dahulu baru menyusun masa depan kita. Kamu tahu kan semua yang dilakukan dengan terburu-buru itu tidak baik."

Alex mengangguk sambil mempererat pelukannya.

"Daddy sama mommy pun pasti mendukung apa yang terbaik buat kita."

"Aku takut kamu berpaling honey.." lirih alex.

"Aku tidak akan berpaling darimu, alex. Hatiku sudah menjadi milikmu sepenuhnya mana mungkin aku berpaling darimu lalu cari laki-laki lain yang lebih sempurna darimu."

"Kamu janjikan nggak akan berpaling dariku? Aku nggak akan sanggup kalo kamu sama orang lain."

"Aku janji. Lagian otakmu kenapa berpikir yang tidak-tidak seperti itu."

"Janji sudah tersimpan rapat-rapat. Aku hanya takut saja honey, kamu itu milikku dan akan selalu seperti itu."

Flavia mencium puncak kepala alex dan mengeratkan pelukannya.

"Usir takutmu itu jauh-jauh. Don't be afraid dear, because i love you. You only one in my heart. Only you and will always like that."

Hati alex menghangat mendengarnya.

"Thankyou for everything honey. You best for me. Don't stop for loving me because I don't stop for loving you. Stay with me and i love you more."

Flavia tersenyum lebar. Ah, flavia sangat mencintai laki-laki ini bahkan tidak bisa berpaling darinya. Flavia berharap jika hubungannya dengan alex tidak akan pernah selesai atau bahkan berakhir.

🍇🍇🍇🍇

TBC
.

.

VOTE N KOMEN💙

.

.

.

Sorry guys baru up hari ini ga sesuai jadwal. Lg ada masalah waktu itu. Aku usahakan up nya sesuai jadwal.

.

SEE YOU SOON:*

BABY ALEX [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang