06.

31.9K 564 6
                                    

Bel istirahat telah berbunyi flavia cs bersama dengan alex dan gengnya berjalan kearah lapangan basket flavia menggandeng mesra lengan kekar alex, carl merangkul bahu shesil sambil sesekali menggodanya selain flavia carl selalu menggoda shesil yang baginya 11 12 dengan adiknya flavia sangat menggemaskan jika dua gadis itu kesal karena ulahnya, sedangkan gengnya mengikuti dibelakang mereka sambil berceloteh hal-hal tidak penting. Semua gadis yang melihat segerombolan itu hanya mampu senyum-senyum sendiri dan berbisik karena ingin menjadi bagian di gerombolan tersebut.

"Sumpah, gue ingin jadi bagian gengnya flavia sama alex tau gak!"

"Aduhh, ya ampun. Mereka kenapa bikin gue salting sih.."

"Eh! Itu bukannya kak alex ya? Tapi cewek disampingnya itu siapa sih kok main gandeng-gandeng pangeran gue!"

"Kak carl pangeran gue ganteng banget, jadi pengen di rangkul"

"Kak flavia kan itu, cantik banget sih cocok kalo sama kak alex yang ganteng"

Masih banyak lagi omongan-omongan netijen yang menurut mereka tidak penting untuk didengar mereka sudah kenyang makan omongan itu setiap hari.

"Loh..loh..Whaaat!!! Itukan babang carlcuuh, ngerangkul siapa sih! Ih sebel banget!!"

Riri yang mendengar risha tengah bernyanyi aneh bin gak jelas itu langsung mengikuti arah pandang sang sahabat. Riri merasakan hatinya berdesir saat melihat flavia menggandeng mesra lengan alex dan alex tak keberatan sama sekali.

Menghela nafas.

Riri langsung menyeret risha untuk mempercepat langkahnya supaya mereka berdua tidak terlambat kumpul pertama ekstra. Sampainya dilapangan mereka berdua langsung masuk kedalam gerombolan gadis-gadis yang sudah berkumpul disitu.

"Untung kita gak telat! Kamu sih rish pakai acara nyanyi-nyanyi gak jelas!" Gerutu riri.

"Habisnya gue kesel sama cewek yang dirangkul babang carl, Ri! parahnya gue gak tau lagi nama cewek itu!"

"Minta perhatiannya semua!" Kata tegas alex. Flavia cs maju satu langkah sedangkan alex dan gengnya duduk bersila disamping kiri menghadap para gadis itu alex tak pernah lepas pandangan dari flavianya.

"Selamat siang!" Kata shesil.

"Siang kak..."

"Ini semua yang ikut cheerleader?" Tanya bianca.

"Iya kak.."

"Baiklah, sekarang perkenalan dulu aja ya. Untuk ketua cheerleader silahkan."

"Perkenalkan nama saya Flavia Ceryl Donson," kata flavia.

"Saya Shesillya Queen Martino, jabatan saya wakil ketua."

Acara perkenalan berlanjut sampai tinggal yang terakhir yaitu Riri dan risha. Mereka berdua berjalan menuju flavia cs dengan perasaan gugup terutama riri yang sudah panas dingin dilihat semua mata yang ada ditempat itu.

"Nama saya Risha Vierla Mardika dari kelas 10 Ips 1. Tujuan saya mengikuti ekstra ini adalah ingin lebih dekat dengan doi dan bisa satu situasi dengannya, terima kasih." Ucap santai risha.

Semua yang ada disitu terkejut mendengar tujuan aneh dari risha terutama para kaum cewek sedangkan geng alex mempunyai ide untuk menggoda adik kelasnya itu.

"Hai risha!" Kata andrew.

Risha menoleh kearah suara itu dia bisa melihat sang pujaan hati tengah sibuk dengan ponselnya tanpa menghiraukan andrew yang duduk disebelahnya.

"Kalo boleh tahu siapa doi yang lo maksud? Anak-anak basket kelas 12 ya, atau kelas 11?" Tanya andrew lagi.

"Eh-itu anu kak hmmm...itu---" jawab risha yang mulai salting sekarang.

BABY ALEX [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang