Risha berakhir di lapangan basket yang luasnya seperti samudera pasifik. Dia dihukum sang ketua osis membersihkan lapangan basket yang jarang sekali kotor karena tugas kebersihan selalu rutin membersihkannya.
"Aduhh! Untung calon kakak ipar kalo bukan gue gak mau suruh bersihin lapangan bersih kaya gini!" Gerutu risha.
Carl dan teman-teman tim basket berjalan kearah lapangan untuk latihan bersama dengan Flavia cs juga datang bersama Carl cs mereka ingin latihan cheerleader.
Dugh!
"Aaawhhh!!" Ringis risha saat merasakan benda melayang dikepalanya.
"Sorry, gue gak sengaja. Gue gak lihat kalau ada lo disini" kata carl tepat didepan risha.
Risha mendongak untuk melihat siapa pemilik tubuh jangkung didepannya ini dan akhirnya risha terkejut ditempat. Carl yang melihat perempuan didepannya ini tidak bicara sedikitpun langsung menepuk pundaknya.
"Lo gak papa?!" Lanjut carl.
"Ah iya aku gak papa kak." Ujar risha sambil salah tingkah.
"Bang carl!" Ucap flavia dibelakang carl dengan cepat carl menoleh kebelakang.
"Iya dek?"
"Teman-teman abang nungguin tuh. Lagian abang ngomong sama siapa sih?"
"Oh ini abang gak sengaja melempar bola basket ke dia. Jadi abang tanyain dia baik-baik aja apa nggak."
"Ya sudah sana." Carl tersenyum lalu mengacak gemas puncak kepala flavia dan pergi menuju timnya.
"Oh my god. Gue lihat secara live muka babang carl dan juga kak flavia disini. Haduh, ternyata hukuman dari sang idola ada hasil bagusnya kalau gini terus sih gue gak bisa nolak!" Batin risha.
"Eh! Kamu gak papakan?" Tanya flavia.
"Aku gak papa kak hanya pusing sebentar tadi." Jawab risha.
"Maafin bang carl ya? Dia kalo udah sama bola pasti bakal lupa daratan!"
"Iya kak. Kalau begitu aku permisi dulu sepertinya kakak mau latihan cheerleader disini!"
"Baiklah!" Risha pun pergi dari lapangan tersebut.
"Lo ngomong sama calon junior baru vi?" Tanya bianca.
"Iya. Ya ampun gue lupa gak nanya siapa namanya!"
"Hah? Buat apaan coba lo nanya namanya" ujar shesil.
"Siapa tahu bang carl nanti suka dia hahaha" gurau flavia.
"Bang carl suka sama cewek? Mustahil. Orang dia aja cuek plus dingin gitu sama cewek selain lo dan kita-kita!" Kata poppi.
"Iya juga sih. Ah mending sekarang kita latihan aja yuk kasihan anak-anak yang lain nungguin kita!" Ajak flavia.
****
Dikelas PLS riri gelisah ingin melihat keadaan risha takutnya risha pingsan karena membersihkan lapangan samudra pasifik itu.
"Permisi kak!" Kata Risha.
Riri yang mendengar suara risha langsung menatap kearah depan. Alex menoleh kearah risha dan menyuruhnya berjalan kearahnya.
"Sudah selesai?" Tanya alex.
"Sudah kak sebagian. Tadinya saya mau membersihkan semuanya tapi berhubung lapangannya dipakai saya pergi dari situ." Jawab risha.
"Siapa yang memakai? Dan siapa yang nyuruh kamu pergi dari situ?"
"Lapangan dipakai buat latihan basket dan cheerleader kak. Saya pergi karena saya tidak mau ambil resiko sakit kedua kalinya gara-gara mendapat ciuman bola basket."
"Jadi flavia latihan hari ini?" Batin alex.
"Ya sudah kamu boleh duduk jangan diulang lagi jika tidak mau dapat hukuman!"
"Iyaa kak"
Risha pun duduk disebelah riri kembali sambil senyum-senyum membuat riri penasaran.
"Kenapa rish?" Tanya riri.
"Ntar gue cerita ke lo pas pulang, oke!" Jawab risha.
Alex keluar kelas menuju flavia yang sedang latihan dilapangan. Sesampainya ditempat alex melihat flavia latihan dulu sampai selesai sambil alex tersenyum hangat.
"Kamu memang sangat cantik!" Gumam alex.
30 menit flavia cs pun selesai latihan mereka beristirahat dilapangan sambil melihat carl cs yang masih latihan Alex berjalan kearah flavia lalu ikut duduk disampingnya.
"Capek gak?" Tanya alex.
"Sejak kapan kamu disini?" Kata flavia.
"Sejak 30 menit yang lalu"
"Astaga, alex. Kamu tidak ada kelas yang harus diisi sekarang?"
"Sudah di handle farah. Aku merindukanmu jadi aku kesini untuk melihatmu honey"
"Tapi tadi kita sudah bertemu alex. Kenapa bisa kamu merindukanku secepat itu"
"Siapa suruh jadi gadis kok bisa bikin rindu setiap saat--Eh ralat setiap detik yang lebih benarnya."
"Hiuhh gombal banget!"
"Aku beneran mana ada gombal. Kalau gak percaya tanya aja si Dilan"
"Kok Dilan?"
"Kan dia lagi viral sekarang di tv Dilan 1991"
"Kok kesel ya?!" Geram flavia.
Cup!
Alex dengan cepat mengecup bibir sexy flavia tanpa rasa berdosa padahal disitu bukan hanya ada mereka berdua tapi banyak orang.
"Alex! Kalau ada yang lihat gimana!" Protes flavia.
"Siapa suruh lihat kita." Ucap santai alex kelewat santai malah.
"Nyebelin banget sih kamu!!" Geram flavia sambil menarik hidung mancung alex.
"Aaawhh..sakit honey" rengek alex sambil mengusap hidungnya yang memerah.
💗💗💗
TBC
.
Vote n komen❤
Ada typo wajib komen!
Seee youu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY ALEX [on hold]
FanfictionSequel of My Perfect Husband🔞 "Tubuhmu sangat indah, honey. Aku tidak bisa mengendalikan hasratku untuk tidak menyentuhmu" "Kamu selalu saja berkata seperti itu, alex. Jangan coba-coba menyentuhku sebelum kita menikah!" Alex Xavier Donson anak angk...