26.

7.8K 142 37
                                    

Gak terasa kita ketemu di tahun 2022 gaes omgtt!!

"Oh, bocah kayak lo belum pernah mandi air comberan di kasih nasi sama telur basi ya?"

Risha yang terkejut itu langsung bersikap biasa saja. Seolah-olah dia tidak takut dengan ucapan Flavia barusan.

"Apa sih lo gak jelas banget. Udah nguping, sekarang main ikut nimbrung aja. Pergi sana!" Ucap Risha membuat Flavia tersenyum remeh.

Dengan sekali tarikan, Risha dibuat mati kutu dihadapan Flavia. Dia dibuat tak percaya kalau Flavia akan menarik kerah bajunya dan menatapnya sedekat ini.

"Tunggu saja apa yang akan terjadi besok di kelasmu ya." Kata Flavia lalu mendorong Risha dengan kasar. Setelahnya, Flavia menarik Shesil keluar dari toilet.

"Ah, sialan. Dipikirnya gue takut sama kalian berdua." Gumam Risha dengan kesal.

***

Acara lomba dance pun berakhir. Juara satu diraih oleh team Alex, juara dua diraih oleh team Sasa dan juara ketiga diraih oleh team Beni. Semua murid pun kembali menuju kelas masing-masing untuk istirahat sebelum apel penutupan. Alex menatap Flavia yang tengah duduk bersila di atas meja dengan tatapan mautnya.

Alex pun langsung berjalan cepat ke arah Flavia lalu mengambil posisi duduk di depannya.

"Capek ya princess?" Tanya Alex sembari mengedipkan salah satu matanya.

"Aku haus butuh minum!!" Seru Bianca.

"Butuh air? Marilah bergabung bersama kami. Dipastikan anda tidak akan haus lagi. Jika masih haus, tenang saja masih ada garansi satu tahun." Ucap Sean dengan nada yang dibuat seperti tukang sales.

"Bianca itu butuh air bukan omongan ngawur lo bocah!" Sungut Andrew ke Sean setelah memberikan botol minuman untuk Bianca.

"Tau nih si Sean. Lo tuh habis nyelem dimana sih sampai eror begini." Kata Nicoleus.

"Oh, mungkin si Sean itu mau jadi sales air kawan-kawan. Makanya dia tadi promosi ke nasabah supaya minum airnya yang bergaransi satu tahun." Sahut Gabriel dengan pintar.

"Sejak kapan Sean turun derajat jadi sales?"

"Sejak si Sean suka sama Riri dong, Lex."

"Hah! Yang bener lo suka sama Riri si cewek yang kayak sedikit---emm---sorry, cupu itu?"

"Belibet dah lo Dev kalo ngomong!"

"Tau tuh si Devon!"

"Emang iya lo suka sama si Riri?" Tanya Carl yang baru saja datang bersama Shesil.

"Apaan dah kalian ini! Siapa juga yang suka sama Riri." Ungkap Sean.

"Syukur deh kalo Sean gak suka sama Riri. Lagian Riri masih bocah, gak cocok buat lo!" Cetus Flavia.

"Ho'oh gak cocok buat lo!" Imbuh Andrew.

"Gue anggap Riri itu cuma junior doang gak lebih."

"Tapi Flav, lo tau gak si Eline anak sebelah itu?"

"Eline? Ketua PMR itu?"

"Iya. Katanya dia kemarin bilang sama gue, kalo ada salah satu anak didiknya bilang ke Eline soal hubungan lo sama Alex. Anaknya bilang kalo Alex itu gak cocok sama lo, cocoknya sama si Riri. Malah dia berharap lo putus sama Alex tau gak, Flav."

"Wah, belum tau dia seberapa lama gue sama Alex pacaran. Junior-junior baru itu memang bikin ngelus dada aja dah. Biarin aja deh, mereka dukung Riri buat gantiin posisi gue yang penting Alex bucinnya cuma sama gue doang."

Alex membawa Flavia ke dalam pelukannya. Dipikirannya sekarang Alex sedang membuat rencana untuk segera melamar Flavia. Bagaimanapun caranya Flavia harus segera menjadi tunangannya supaya yang iri biar bertambah iri. Toh, kedua orangtuanya pun sangat merestui hubungan mereka berdua.

●●□

THE END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY ALEX [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang