12.

19.7K 435 12
                                    

Hari sudah menjelang sore mereka semua tiba dirumah dengan badan kotor terkena lumpur mereka harus antri mandi karena kamar mandi hanya satu. Flavia cs yang tidak terlalu kotor hanya kakinya karena tangan mereka sudah dibasuh air waktu masih di sawah tadi masuk ke dalam untuk mengambil perlengkapan mandi, flavia juga mengambilkan baju ganti untuk alex perlengkapan mandi alex sudah menjadi satu dengan flavia, shesil juga begitu mengambilkan juga baju ganti untuk carl perlengkapan mandinya sudah jadi satu dengan shesil sekaligus menyiapkan juga keperluan mandi andrew beserta baju gantinya, dan yang lainnya flavia cs membantu menyiapkannya juga kasihan jika tidak bantu. Diluar alex cs tengah duduk di halaman sambil meminum air yang disediakan riri sambil menunggu jatah mandi mereka, flavia cs keluar dari rumah lalu ikut bergabung dengan para cowok.

"Kotor banget buset!" kata andrew.

"Bang baju gantimu sama perlengkapan mandinya udah aku siapin disini." Ucap shesil sambil menyerahkan keresek putih ke andrew dan diambil oleh andrew.

"Makasih dedek emes abang.." ujar andrew sambil memonyongkan bibirnya berniat mencium sang adik tapi dengan cepat carl mendorong punggung andrew dan alhasil andrew mencium angin.

"Jangan sentuh-sentuh!" Ketus carl.

"Aelah ni bocah. Kenapa coba adik kesayangan gue harus cinta sama cowok kaya lo!" Gerutu andrew.

Tak lama riri dan risha keluar dari kamar mandi, alex langsung menarik tangan flavia menuju kamar mandi dan menutupnya.

"Cepetan mandinya coy!! Jangan mendesah belum sah soalnya!! Antriannya banyak ni!!!" Teriak nicoleus.

"Bacod lo!!" Sentak carl menanggapi ocehan nyeleneh dari nicoleus.

Dikamar mandi alex memeluk flavia, alex ragu untuk mandi disini karena kamar mandinya yang bisa dikatakan sederhana banyak yang bercelah walaupun itu dari jauh tidak terlihat tapi alex tidak suka tubuh flavia dilihat orang lain selain dirinya.

"Ayo mandi lex, kasihan yang lain pada nungguin tuh." Ucap flavia sambil mendongak menatap alex.

"Apa kamu yakin honey? Nanti kalo tubuhmu dilihat orang lain selain aku gimana."

"Nggak bakal lex. Kamu jangan aneh deh, udah sekarang kita mandi habis itu kita istirahat." Alex pun pasrah dan mengangguk.

Setelah mandi dan berganti baju alex keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos polos warna hitam, celana santai selutut warna putih, jam tangan, dan juga sandal rumahan yang dibawakan flavia dari mansion sedangkan flavia memakai dress santai tanpa lengan panjang selutut warna navy bermotif bunga, jam tangan, rambutnya dia jepit pakai jedai, dan juga sandal yang sama seperti alex beda ukuran saja. Flavia menyimpan baju kotor yang tadi kedalam keresek khusus baju kotor lalu menaruhnya disamping koper. Sambil menunggu yang lain mandi flavia berdandan dulu alex berada disampingnya menyisir rambutnya dengan sisir milik flavia lalu mengambil parfumnya di tas flavia.

"Udah ganteng dan wangi belum?" Tanya alex yang sudah berdiri didepan flavia, kegiatan memoles bedak flavia terhenti sejenak untuk menatap alex.

"Udah kok, ya sudah istirahat dulu sana." Jawab flavia.

"Cium dulu.." flavia mengecup bibir merah alex dengan gemas lalu melakukan kegiatannya kembali yaitu berdandan.

🐢🐊🐢🐊

Setelah makan malam bersama mereka semua bersantai di ruang tamu kecuali sang nenek yang lebih memilih istirahat dikamar karena terlalu lelah.

"Capek juga ya ternyata nanem padi itu, gila hampir jadi mbah-mbah bungkuk tau gak." Keluh sean.

"Ini baru sehari disini aja lo nggak kuat apa lagi seminggu? Bisa mati bungkuk lo!" Cibir aska.

Alex-flavia tak menghiraukan para sahabatnya yang berpidato ria itu mereka berdua sibuk berjelajah dunia youtube untuk menonton film kesukaan alex, flavia melihatnya dengan memeluk tubuh alex dari samping meletakkan dagunya puncak kepala alex sedangkan alex meletakkan kepalanya didada flavia. Carl-shesil berada di ruang keluarga tempat mereka semua tidur tadi malam sampai seminggu nanti, mereka berdua tengah bercanda tawa sendiri Risha yang melihat mereka berdua hatinya terasa sakit terbesit dipikirannya untuk merusak hubungan mereka berdua.

"Udah jangan dilihatin." Bisik riri.

"Kita jalan-jalan yuk mumpung masih jam 7 gimana kalian mau gak?" Ajak bianca.

"Jalan-jalan kemana?" Cetus poppi yang berada di dekapan andrew.

Ya, andrew sangat menyayangi poppi seperti andrew menyayangi shesil. Poppi sudah andrew anggap seperti adiknya sendiri flavia dan bianca pun juga demikian yang lain pun begitu jadi semua sudah sama-sama seperti keluarga sendiri apalagi orangtua mereka juga bersahabat baik dan juga sudah seperti keluarga. Jika untuk urusan cinta, andrew belum menemukan cinta sejatinya tidak masalah jomblo yang penting sehat serta mulia.

"Ri disini ada pasar malam kaga?" Tanya bianca.

"Ada kak, tapi tempatnya di kota kalo di daerahku gak ada." Jawab riri.

"Gak masalah. Gimana guys kalian mau jalan-jalan?"

Flavia yang mendengar kata 'jalan-jalan' langsung menoleh kearah para sahabat.

"Gue mau!!!" Jawab flavia antusias.

"Gue juga mau!!" Imbuh shesil yang berada tak jauh dari tempat mereka.

"Baiklah sekarang kita berangkat aja yuk."

"Ayo, Ri." Ajak sean.

"Aku ngomong ke nenek dulu kak"

"Baiklah gue tunggu di mobil."

Flavia mengambil ponsel alex lalu menarik alex.

"Kunci mobilnya dimana honey?" Tanya alex yang berada diluar.

Flavia keluar setelah mengambil jaket, dompet dan kunci mobil alex lalu menyerahkannya ke alex beserta jaket dan dompet alex juga. Mereka masuk ke mobil masing-masing mobil sean yang memimpin perjalanan karena riri yang tahu tentang kotanya itu.

🐽🐽🐽

TBC
.

.

Vote n komen👍

.

..

See youu.

BABY ALEX [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang