Hari ini seluruh siswa-siswi Donson Senior High School kelas XI dan XII masuk sekolah kembali setelah libur satu bulan lamanya bertepatan dengan jadwal PLS calon siswa baru kelas X.
Alex Xavier Donson selaku ketua osis Donson Senior High School kelas XII menjadi trending topik gosip kaum hawa calon murid kelas X baru karena pesona dan keramahannya terhadap para juniornya. Dengan peraturan PLS yang sudah berlaku hari ini semua calon murid kelas X baru harus datang tepat jam tujuh pagi tanpa ada embel-embel 'terlambat' jika melanggar mereka akan menerima hukuman dari senior yaitu OSIS.Jam menunjukkan pukul 06.50 wib seorang siswi dengan penampilan yang sangat sederhana berjalan tergesa-gesa supaya dirinya segera sampai digerbang sekolahan impiannya Tapi sepertinya langkah kakinya kalah cepat dengan jarum jam sekolahan tersebut. Siswi itu disambut dengan dua orang laki-laki tampan ber-jas almamater OSIS tepat di depan gerbang.
"Kamu kenapa baru datang? Gak lihat sekarang jam berapa?!" Ucap Aska.
"Ma-maaf kak. Tadi tidak ada angkot dan saya harus berjalan tapi saya sudah berusaha untuk tidak terlambat."
"Siapa namamu?" Tanya Fitto.
"Riri kak."
"Sekarang kamu ikut kita ke ruang osis!"
Yap! Siswi itu bernama lengkap Riri Desila Riado biasa di panggil Riri. Riri berasal dari keluarga sederhana dan anak tunggal yang selalu meraih prestasi tak menyangka jika dia bisa masuk ke sekolah ternama itu.
Dengan jantung maraton riri mengikuti kedua seniornya itu ke tempat yang telah diucapkan 'Ruang Osis' nasib sial Riri di hari pertama masuk. Sampainya ditempat tujuan riri masuk tak lupa dengan kepala menunduk ke bawah mencari uang siapa tahu ada yang jatuh lumayan bisa dibawa pulang-Eh! Alex menatap Aska, Fitto dan Riri secara bergantian.
"Dia namanya Riri, Lex. Riri ini terlambat karena tidak ada angkot dan rumahnya jauh." Kata Aska.
"Apa benar Riri?" Tanya Alex.
"I-iya kak, saya terlambat karena tidak ada angkot."
"Baiklah kamu sekarang bisa mengikuti kegiatan tapi besok jangan terlambat lagi kalau bisa kamu harus berangkat lebih pagi jika rumahmu jauh."
"Iya kak."
Alex menyuruh Aska dan Fitto membawa Riri ke dalam kelas PLS yang dimana sekarang pasti sudah ramai diisi oleh berbagai jenis murid.
"Astaga, senior tadi namanya kak Alex? Ganteng banget ya Allah. Aku yang kayak serbuk marimas ini bisa apa!!" Batin Riri sambil menggigit bibirnya untuk menahan diri.
"Ini kelas PLSnya. Terserah kamu mau pilih kelas yang mana atau mungkin teman satu SMP sama kamu juga sekolah disini jadi kamu bisa mencarinya." Ucap Aska memberitahu Riri yang tak fokus itu.
"Dan lima belas menit lagi kita kumpul di lapangan untuk apel. Jangan telat lagi jika tidak ingin di hukum!" Imbuh Fitto.
Tak ada jawaban ataupun respon dari Riri. Riri tetap bengong sambil senyum-senyum tidak jelas yang membuat dua senior tampan itu geram dengan gadis di hadapan mereka ini.
"RIRI..!!" Bentak Aska dan Fitto bersamaan yang mampu membuat Riri sadar.
"Eh--Iya kak. Ada apa ya?" Tanya Riri polos.
"Ada apa katamu? Jadi dari tadi kamu tidak mendengar kita berdua bicara." Jawab Aska kesal.
Riri menggaruk rambutnya yang tidak gatal sambil mengangguk pelan. Aska dan Fitto menghela nafas panjang menghadapi manusia seperti, Riri.
"Lima belas menit lagi kita apel di lapangan!" Ujar Fitto lalu pergi bersama Aska meninggalkan Riri.
****
Flavia cs tengah nongki-nongki cantik di kantin. Seperti biasa jika kelas kosong tidak ada guru mereka akan berbincang-bincang dari topik penting sampai tidak penting yang berpusat di kantin. Tempat ternyaman untuk dunia per-Gibahan.
"Haduh, nggak nyangka gue sekarang kita kelas XII guys!! Oh my god." Pekik Shesil heboh.
"Gue tadi nih sempat lihat calon junior baru kita yang cowok-cowok. Oh my god mereka masih unyu-unyu tau nggak, pengen deh karungin semua terus gue bawa pulang!" ucap Poppi.
"Ah, lo tuh sukanya sama yang bocah! Cari yang dewasa dikit dong, 20+ misalnya!" ujar Bianca.
"Hiuh, suka-suka Poppi dong mau suka yang kaya gimana!" Sewot Poppi.
Tak lama Alex cs datang dan dengan santai mereka mengambil tempat duduk ditempat Flavia cs sudah menjadi kebiasaan mereka selalu kumpul dimanapun dan kapanpun.
"Hallo, para ciwi-ciwi cantiknya abang Nicoleus."
"Loh! Bang Lex emang sudah selesai PLSnya?" Tanya Shesil.
Alex yang sedang mengusap sayang kepala Flavia menoleh kearah Shesil sambil menarik Flavia ke dalam pelukan hangatnya.
"Belom Shil, sekarang jam istirahat bebas mau ngapain aja." jawab Alex.
"Eh, bang Lex. Junior baru cowok ada yang jomblo kagak? Kalau ada share Watshapp gue ke mereka ya bang." ujar Poppi.
"Ah, si Popay kalo mau cari cowok yang dewasa dikit dong masa bocah di pacar!" Kata Andrew sambil geleng-geleng.
"Apaan sih bang Andrew sirik mulu! Bilang aja situ jomblo nggak laku karena nggak ada yang suka sama cowok cerewet bin somplak kayak abang!" Cibir Poppi.
"Ralat cowok ganteng bin sangat ganteng!" Ralat Andrew dengan bangga.
"Mendingan sekarang kita pesan makanan aja daripada bacot mulu nggak kelar-kelar ntar!" Ajak Devon.
Saat mereka sedang menikmati makanan sambil sesekali tertawa dengan lelucon garing Andrew cs, Riri yang berada disana dengan temannya tak sengaja melihat Alex sedang menyuapi Flavia dengan telaten begitu juga dengan Flavia. Riri melihat keromantisan itu hanya mampu menatap tanpa melakukan apa-apa.
"Apa iya aku suka dengan kak Alex? Tapi kan kak Alex sudah punya pacar kakak cantik disampingnya itu. Oh hati dan mata jangan membuatku bingung!" Batin Riri auto sedih.
🐦🐊🐦🐊
TBC
.
Vote n komen❤
Masih bagian satu? Mau dilanjut? Ada yg suka mereka?
.
Akan dilanjut jika cerita "Perfect love" tamat dan "My hot daddy very handsome" up 2 part
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY ALEX [on hold]
FanfictionSequel of My Perfect Husband🔞 "Tubuhmu sangat indah, honey. Aku tidak bisa mengendalikan hasratku untuk tidak menyentuhmu" "Kamu selalu saja berkata seperti itu, alex. Jangan coba-coba menyentuhku sebelum kita menikah!" Alex Xavier Donson anak angk...