37

158 24 14
                                    

Suasana pagi yang menyejukkan...

Bau wangi yang tak asing...

Aroma kamar ini..... sepertinya aku mengenali kamar yang sekarang aku tergeletak disana

Kamar phi Boun..... aku yakin... ini pasti kamar phi Boun

Aku membuka mataku yang sangat berat...

Berusaha membuktikan apa yang ku yakini

"Aduuuhhh..."

Kepalaku sangat pusing... rasanya sangat berat..

Dengan susah payah aku bangun, berharap phi Boun menyapaku sambil membawakan bubur untukku

Tapi gakda orang sama sekali

Aku melihat bubur di mangkok di taruh di atas meja di sebelah ranjang

Ada notes disitu

"Makan buburmu dan minum obatnya"

Pasti phi Boun yang menulisnya untukku. Tapi kemana dia?

Kenapa gak nunggu aku bangun?

Mungkin ada urusan penting yang gak bisa dia tinggalin

Setelah makan dan minum obat, pusingku agak reda...

Aku membersihkan diriku dan berganti baju..

Tentu saja aku tau dimana phi Boun menyiapkan bajuku

Dia selalu membeli baju baru ukuranku

Aku akan disini aja menunggunya pulang

Hari sudah berganti malam tapi phi Boun belum pulang juga

Apa dia gak akan pulang ?

Krekkk.....

Ada yang buka pintu, itu pasti phi Boun

Aku segera berlari melihat siapa yang datang..

Benar saja.. phi Boun yang datang..

"Phi.....B....."

"Beb, ini mo di taruh mana?"

Seorang wanita ada di belakangnya..

Wanita yang lain lagi....

"Auw Prem...kamu masih disini?"

"Uhm..."

"Aku pikir kau sudah pulang"

"Karena kamu udah datang, aku akan pulang sekarang.. aku tidak ingin mengganggumu"

"Ok.. hati-hati dijalan ya"

"Siapa Beb?"

"Temanku 1 kampus"

"Ohhh... hai"

Aku hanya memberikan senyumku dan melambaikan tangan

"Di meja ada makanan klo kamu mau makan"

"Hah?"

"Aku membuatnya"

"Ohh.. makasih ya.."

"Tapi kan kita udah beli makan Beb, ini..."

Wanita sialan itu seakan ingin pamer makanannya lebih enak

"Mau kau buang juga gakpapa.. udah terlanjur mateng juga"

"Kamu gak mau makan bareng?"

"Udah kenyang"

"Yodah klo gitu"

Aku melewati mereka, bergegas untuk keluar dari ruangan pengap ini

Kenapa rasanya sakit? Bahkan air mataku susah untuk ku tahan

Tresno jalaran soko ngglibet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang