Segalanya telah membaik saat ini. Hubunganku dengan ayah phi Boun juga sangat baik, apalagi dengan phi Boun. Tidak ada satu haripun yang ku lewatkan tanpa dia. Phi Boun juga berdamai dengan ayahnya. Semuanya berjalan lancar.
"Prem.."
"Hem?"
"Seminggu lagi liburan, mau ke Maldives gak?"
"Hah! Ngapain?"
"Hanimun lah"
"Nikah dulu lah baru hanimun. Enak aja belum di nikahin mau hanimun"
"Kan udah kawin Prem"
"Heh mulut"
"Ya kan fakta"
"Dahlah males ah"
"Jadi gimana?"
"Aku gak bisa kesana"
"Ada tempat lain yang ingin kau datangi?"
"Iyap"
"Kemana? Lebih bagus dari Maldives?"
"Aku belum pernah ke Maldives jadi aku gak tau lebih bagus mana. Tapi tempat ini adalah tempat yang udah lama aku rindukan"
"Jangan bilang ada kenangan sama mantan ya"
"Klo iya kenapa?"
"Awas aja klo pen datang cuma pen mengingat mantan 😏"
"Hahaha.. kau lucu phi"
"Lucu apaan, aku marah"
"Tempat ini lebih dari itu"
"Aku jadi penasaran sebagus apa?"
"Mau ikut?"
"Ikutlah. Kemanapun kamu pergi harus ada aku"
"Okee.. jadwalkan 2 tiket ke indonesia klo gitu"
"Indonesia? Kau...."
"Yap. Aku mau pulang. Aku udah kangen banget sama emak dan bapak"
"Apa tidak apa- apa klo aku ikut?"
"Kenapa emangnya? Kamu gak pen kenal orang tua ku?"
"Bukan itu. Tentu saja aku sangat ingin mengenal mereka. Tapi apa aku gak ganggu waktu berharga kalian? Pasti pen kangen kangenan kan"
"Kita udah berjuang sejauh ini sampai ayahmu menerimaku. Aku juga ingin orang tuaku mengenalmu phi"
"Prem...."
"Hem?"
"Terimakasih"
"Kenapa trimakasih?"
"Aku menunggu saat saat itu tiba"
"Karena aku sudah tidak bisa lepas darimu phi. Perasaanku sudah sangat melekat denganmu jadi akupun akan memperjuangkanmu"
Phi Boun berhambur menabrak tubuhku, merengkuh dengan sangat erat.
"Trimakasih Prem 🥹"
"Jangan nanges ah..Jelek"
"Biarin. Udah laku juga"
"Isshhhh... Sah in dulu"
"Pasti.. setelah orang tuamu setuju. Aku akan menikahimu"
"Lulus dulu aja gaksih"
"Lulus gak lulus gak masalah. Aku udah megang perusahaan juga, kamu gak akan kekurangan apapun, aku akan menghidupimu sampai 7 tanjakan"
"Turunan"
"Mau nanjak... Mau nurun... Gaskannnn"
"Hahahhahaaa"
.
.
.Akhirnya hari yang di tunggu pun tiba
Boun dan Prem sudah di bandara saat ini dengan koper dan beberapa tas bawaan. Bukan hanya baju yang mereka bawa tapi juga banyak snack dan makanan Thailand buat di jadikan oleh oleh untuk keluarga Prem juga para tetangganya. Maka dari itu koper dan tas mereka sangat banyak.
"Phi, kita kek mau pindahan ya"
"Eh... Aku jadi kepikiran"
"Apaan?"
"Nanti klo kita nikah, siapa yang mau pindah warga negara? Aku ato kamu?"
"Masih lama, ntar ajalah di pikir"
"Lama apaan.. kan aku mau cepet nikahin kamu"
"Minta restu emak bapak dulu"
"Huufftttt.... Bakalan lama gaksih?"
"Berdoa aja moga cepet. Hehe.."
"Aku jadi deg-degan ini"
"Phi Boun..."
"Hem?"
"Pulang kali ini, kita jangan bahas hubungan kita dulu ya?"
"..."
Phi Boun memicingkan matanya seakan banyak pertanyaan di kepalanya
"Kenalan dulu sebagai temanku. Deketin orang tuaku. Klo kita langsung minta restu takutnya orang tuaku shock dan malah membencimu. Aku ingin kamu di pandang baik sama emak dan bapakku biar ke depannya usaha kita buat minta restu gak akan terlalu sulit"
"Aku paham Prem"
"Trimakasih phi"
"Tidak perlu trimakasih ihh.. kan kita berjuang bersama buat kebahagiaan kita"
"Kamu selalu memahamiku, menuruti semua mauku. Bagaimana bisa aku gak trimakasih hem"
"Oke.. tapi aku mau trimakasih nya dalam bentuk lain"
"Apaan? Gosah aneh-aneh deh. Baru juga di puji udah ngelunjak aja"
"emang apaan? Kan aku belum bilang mau apa"
"Aku tau isi kepalamu phi"
"Ishhh makin cinta deh. Kamu selalu tau apa yang aku mau"
"Tuh kannn...kannnnnn"
"Hehe... Ya wajar gaksih Yank.."
"Wajar apaan??!!"
"Kan aku mintanya sama pacar sendiri, bukan sama yang lain"
"Klo udah nikah tuh wajar, klo masih pacar itu namanya ngelunjak"
"Gaklah Yank.. kamu tuh terlalu imut dan enak buat di lewatkan"
"Ishhhhh.... Jauh jauh sana"
Tapi phi Boun malah semakin nempel ke Prem seakan ada magnet yang membuat mereka melekat
"Phiii...... Kau terlalu nempel"
"Keknya kena lem ini lho"
"Lem apaan? Gakda bawa lem juga"
"Lem...par hatiku ke dasar hatimu..hehhe"
"Hoek.. alay gombal mulu"
"Hehehe...ini tuh lem cinta namanya Prem"
"Udah udah.. aku mau menikmati perjalanan ini dengan tenang, gosah ganggu. Minggir sana"
Tapi namanya bukan Boun klo dia akan minggir
![](https://img.wattpad.com/cover/213957675-288-k971959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tresno jalaran soko ngglibet (END)
FanfictionMon maap sebelumnya... Ini ff bukan karya sastra ilmiah.. jadi bahasa yg di gunakan bakal amburadul tidak sesuai EBI EYD.. Untuk yg gak suka dg gaya penulisan q di mohon minggir aja daripada anda gak nyaman.. Matur tengkyu