51

62 9 3
                                    


Dan hari yang ku tunggu tiba.. kepulangan phi Boun.

Aku menyambutnya dengan senyum bahagia yang mengembang.

Seperti yang ku bilang sebelumnya, aku akan memberinya kejutan kan

Dan yaaa.. disini kita sekarang

"Aaaahhhh phi Boun..."

"Aku gak tahan lagi..."

"Emphhhhh....."

Phi Boun meraup bibirku dan membelit lidahku.

Aku ada di hadapannya saat ini sedang membelakanginya

"Aahhh...ahhhh....lebih cepat ahhhh"

Hentakan phi Boun semakin cepat dan bunyi benturan kulit kami semakin merdu terdengar di seluruh ruangan

"Aaaaarrgghhhhh...."

Kami keluar bersama, benih-benih cinta kami yang sudah tertahan seminggu ini akhirnya terluapkan

Phi Boun mendekapku dalam rengkuh hangatnya, dibalik selimut yang menutupi tubuh kami

Membenamkan wajahku dalam dadanya rasanya sangat nyaman

"Trimakasih Prem"

"Aku mencintiamu phi"

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Tumben kamu bilang cinta mulu"

"Emangnya gak boleh kah?"

"Tentu saja boleh. Aku malah senang"

"Aku mencintaimu..aku mencintaimu..aku mencintaimu"

Phi Boun mencium puncak kepalaku dan mengusaknya

"Aku lebih mencintaimu"

"Aku tau"

"Bagus klo kau tau. Jadi gak ada hal yang akan membuatmu meragukanku"

"Eh.. phi..."

"Hem??? Kenapa?"

"Itu... Anu..."

"Katakan"

"Ayahmu..."

"Kenapa dia? Apa dia mengganggumu lagi? Apa yang dia lakukan? Kamu tidak apa-apa kan?"

"Phi Boun..."

"Prem..katakan"

"Kau diem dulu"

"Maaf.. tapi aku khawatir"

"Ayahmu tidak menggangguku.. aku yang mengganggunya"

"Hah???"

"Dia sangat baik padaku. Dia juga sudah bilang klo merestui kita"

"Syukurlah... Dia menepati janjinya"

"Dia hanya butuh teman phi. Dia kesepian"

"Bagaimana kau tau?"

"Aku bicara dengannya. Dan aku bisa merasakan itu"

"Prem..."

"Pulanglah.."

"Kau mengusirku?"

"Bagaimana bisa aku ngusir. Ini kan apartement mu"

"Aku baru datang dan masih kangen ini"

"Besok kita nginep dirumahmu ya"

"Kita?"

"Kenapa? Aku gak boleh kah nginep dirumahmu?"

"Heyy.. tentu saja boleh. Tapi.."

"Aku kan bakal jadi menantu disana. Jadi biarkan aku terbiasa dengan rumahmu"

Tresno jalaran soko ngglibet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang