Gak nyangka yaa klo aku akhirnya bisa masuk kerumah ini sebagai orang yang diterima. Bahkan aku menginap disini.Mustahil memang, tapi bukan berarti tidak bisa kan, semua bisa terjadi buktinya aku sekarang ada disini, dirumah megah ini.
Lebih tepatnya di kamar phi Boun di dalam dekapannya yang hangat
(Hilih mo pamer aja padahal kannnnn. Iya..iyaaaa cuma prem yang bisa ada di dekapan phi Boun 😌)
"Prem.. kau belum tidur?"
Aku mendongak pada suara yang menyapaku
"Kenapa? Gak bisa tidur?"
"Gak nyangka aja aku lagi tidur dirumahmu"
"Hasil perjuangan kita kan"
"Phi..."
Aku menegakkan tubuhku dan duduk di samping phi Boun
"Kenapa? Ada yang mengganggu pikiranmu?"
Phi Boun ikut bangun untuk duduk di sampingku
"Aku...."
"Katakan Prem"
"Aku juga ingin mengenalkanmu pada orang tuaku"
"Ok.. kapan kita pulang kerumahmu?"
"Tapi phi...."
"Kau takut?"
"Budaya kita beda. Orang-orang di negaraku gak kek disini yang bisa menerima hubungan begini"
"Prem.. ayahku juga awalnya gak nerima kan tapi lihatlah sekarang"
"Tapi ini beda phi.. disini hubungan kek kita masih boleh. Tapi disana hal ini di anggap penyakit, dosa besar dan menjijikkan"
"Kita akan melaluinya bersama"
"Gak bakal segampang itu"
"Kamu pernah bilang gosah mikirin omongan orang lain kan.. kita hanya butuh restu orang tuamu bukan yang lain"
"Aku orang desa, kehidupan di desa tidak bisa tanpa campur tangan dan omongan tetangga. Klopun aku bodo amat, gimana dengan orang tuaku yang harus mendengarnya setiap waktu"
"Prem..."
"Aku gak takut saat berjuang melawan ayahmu karena aku tau kalian hidup gak ngerepotin orang lain, gak minta orang lain dan lingkungan disini pun gakda tetangga. Kalian berdiri sendiri dalam kluarga ini tapi kluargaku...."
Phi Boun mendekapku erat
"Kluargaku harus hidup berdampingan dengan orang lain. Butuh tetangga dan....."
"Prem..."
Phi Boun mengelus punggungku dengan lembut, menenangkanku
"Jangan takut. Kau tidak menghadapinya sendirian. Ada aku. Aku tau tidak akan mudah. Aku tau ini akan lebih berat lagi. Tapi ada aku Prem.. kita akan hadapi berdua. Jangan takut"
"Phi......"
"Aku gak akan ninggalin kamu apapun yang terjadi"
Phi Boun menatapku, meyakinkanku atas ucapannya
"Aku janji"
Aku mengangguk mempercayainya. Wlo gak yakin akan bagaimana ending dari kisah kami tapi aku percaya, phi Boun akan memperjuangkanku seperti aku memperjuangkannya.
Phi Boun mengecup lembut bibirku dan mendekapku lagi, mengantarkan rasa nyaman dalam perjalanan ke dalam mimpi indahku
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tresno jalaran soko ngglibet (END)
FanficMon maap sebelumnya... Ini ff bukan karya sastra ilmiah.. jadi bahasa yg di gunakan bakal amburadul tidak sesuai EBI EYD.. Untuk yg gak suka dg gaya penulisan q di mohon minggir aja daripada anda gak nyaman.. Matur tengkyu