03. Kaget!

295 77 15
                                    

Absen dulu yok :p

Btw di sini yang baca teume doang? Atau ada yg mulfand? 👀

Kalau mulfand fandomya apa nih?

Happy reading
Jangan lupa Vote dulu kuy 😍

Sudah hampir sejam Kaneta berdiri di depan gerbang sekolah menunggu jemputan Panji yang tidak kunjung datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir sejam Kaneta berdiri di depan gerbang sekolah menunggu jemputan Panji yang tidak kunjung datang. Bosan sudah pasti menggeluti dirinya saat ini.

Dia melihat kebelakang serta sekeliling kawasan sekolahnya yang sudah sangat sepi, juga satpam sekolah ingin meninggalkan tempat tersebut.

Perasaannya tiba-tiba tidak enak, saat melihat arloji yang terpasang di pergelangan kirinya itu, sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Awas aja lo", batinnya.

Kaneta menghela nafasnya, "Duh si anak dakjal kemana sih, di telfon gak diangkat, di sms gak di bales." ia melihat ponselnya dengan rasa amarah yang sudah mendarah daging.

Tiba saja seorang pria dengan motor matic berhenti di depannya. Laki-laki itu menatapnya tajam, dan membuat Kaneta sedikit terkejut.

"Neta bareng aku aja." ucapnya namun di balas gelengan oleh Kaneta.

Laki-laki itu menawarkan helm dan jaket kepada Kaneta, namun ia menolaknya segera. Mengingat saat ini ia sedang berhadapan dengan Jeje.

"Gak perlu."

"Gue juga bakal di jemput sama abang gue, udah balik aja sana. Satu lagi gue masih marah sama lo." Ungkapnya menatap balik sorot mata pemuda di depannya.

Laki-laki berkulit sawo matang itu malah tersenyum, segera menarik tangannya dan membawanya menuju motor.

Kaneta memberontak, "Jeje! Gue gak mau ish lepasin."

Kaneta berhasil menghempaskan genggaman tangan Jeje dari pergelangannya.

"Aku pengen kamu cerita, kenapa mutusin ini semua?" pemuda dengan nama Jeje itu menarik kembali tangan Kaneta. Namun lagi dan lagi terlepas di saat empunya menghempasnya lebih dulu.

Kaneta mendengus kasar, "Berisik banget lo jadi cowok!" Teriaknya penuh tekanan.

Jeje menghela nafasnya panjang.

Mengingat telah terjadi kekeliruan waktu itu dengan Kaneta.

Flashback on

Sekitar beberapa bulan lalu, Jeje berjanji akan mengajak Kaneta untuk menghabiskan waktu bersama mengingat belakang ini mereka jarang keluar bersama, namun waktu bersama itu begitu lenyap lagi dan sekian kalinya. Jeje dengan sepihak membatalkan rencana waktu itu dan memilih mengabaikan Kaneta di pesan bahkan tidak menjawab teleponnya.

Just Friends ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang