Udara pagi menerangi seluk beluk jendela kamar baru yang telah Kaneta dapati. Dirinya diajak oleh Dani untuk tinggal bersama selama masa pencarian keluarga Kaneta.
Senyuman terukir disudut bibirnya mengingat hari ini adalah hari pertama dirinya masuk setelah di skorsing.
Hari, dan waktu terus berjalan meraungi dunianya. Hingga sampai dititik terdalam bagi Kaneta. Sudah hampir berbulan-bulan menginjakkan sekolah kembali, ia berhasil lulus dengan predikat siswa yang lumayan berprestasi. Di sela-sela masalah yang ditimpanya beberapa waktu terakhir, ia mampu belajar serta menekuni diri untuk ambis.
Dua sosok pemuda dengan jas yang sudah bertaut di tubuhnya menghampiri Kaneta.
"Selamat buat kalian." Ucap Kaneta sembari melihat Farel dan Senja secara bergantian. Tak lama Jeje datang dan merangkulnya, pemuda itu telah kembali kedunianya.
Bersama dengan Kaneta.
Kisah kasih yang lama bertemu kembali di ujung hari perpisahan masa SMA.
"Kita foto dulu dong berempat." Senja mengeluarkan ponselnya dan segera mencari aplikasi kamera. Pose yang mereka ambil hanya biasa namun foto itu bisa menjadi bukti bahwa mereka telah menyelesaikan sekolahnya di bangku menengah atas.
Selepas melakukan aksi foto-foto, Kaneta meminta izin ke Jeje untuk mengajak Farel mengobrol sebentar.
"Aku mau ngobrol bareng Farel dulu boleh ga Je?"
Jeje mengangguk. Dan seketika Kaneta menarik Farel menuju balkon gedung yang memang menjadi tempat acara kelulusan mereka.
Angin sepoi-sepoi membawa surai hitam Kaneta beterbangan, jari kekar milik pemuda di depannya terangkat hingga merapikannya.
"Net, selamat kamu balik lagi sama Jeje."
Wanita itu tersenyum, "Rel, gue tau apa yang Lo rasain selama bareng gue. Suka dan duka kita jalanin bareng-bareng, dan entah mengapa semesta membuat satu jiwanya yaitu seorang Farel yang mencintai sahabatnya sendiri."
Farel terkekeh melihat Kaneta beradu mulut tanpa membuang sedikit nafasnya."Yahh... Nyatanya kita berdua memang di takdirkan hanya untuk berteman bukan lebih. Maafin juga kalau di dalam pertemanan kita ada rasa yang timbul, bukannya semakin dekat kita malah emakin jauh, ya ga?"
Perkataan Farel betul adanya. Memilih sahabat terlebih itu adalah seorang pria, jangan sampai ada rasa di dalam pertemanan itu, takutnya ada satu orang diantaranya yang meremehkan hal itu. Hingga menyebabkan persahabatannya renggang.
*** Selama berbulan-bulan lamanya dari acara kelulusan, seluruh siswa-siswi telah berhasil masuk ke universitas favoritnya terlebih Kaneta dan juga sahabatnya Fara. Mereka berhasil tembus di perguruan luar negeri terlebih itu di Prancis. Usaha yang mereka jalani ternyata tidak sia-sia."
Dan aku, kalian readers. Kita telah sampai di penghujung cerita yang masih banyak kesalahan dan kekurangan ini. Aku sangat berterima kasih kepada temen" yang sudah support cerita ini, kasih vote dsb. Semoga aku bisa buat cerita yang lebih baik kedepannya.
Kalau ada yang mau tanya" perihal cerita ini (jika masih ada yg kurang di pahami) kalian bisa komen disini.
Sekali lagi terima kasih telah menjadi bagian dari mereka, JUST FRIENDS pamit undur diri. Thanks for all guys ✨ bertemu di cerita baru ku nanti yah🙆🏻♀️🌹
—end, 31 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends ✓
FanfictionTerjebak di zona FRIENDZONE. Persahabatan harmonis berujung duka?