Biasakan vote dulu bestie.
MakasihHAPPY READING ALL
"Kalau lu yang ngelakuin ini semua Rel. Gue bakal benci lu seumur hidup gue. Gue gak bakal temenan lagi sama lo." Kaneta melihat dirinya di pantulan cermin, dirinya sekarang tengah bersiap untuk bertemu dengan Farel. Tak lupa juga ada Faldo maupun Jeje yang akan ikut bersamanya walau secara diam-diam.
Terdengar suara motor di luar rumah Kaneta. Dengan cepat Kaneta berjalan keluar, dan tak lupa menampilkan senyumannya. Ia harus mampu menahan rasa takutnya, dan harus terlihat baik-baik saja. Walau sekarang dia merasa tegang.
"Tegang amat Net? Kenapa? Lo kedinginan?"
Kaneta pura-pura, ia mengangguk setuju hingga akhirnya Farel melepas jaketnya dan memberikannya ke Kaneta.
Sebelum naik ke atas motor Farel, Kaneta menoleh ke arah belakang. Tak jauh dari sana sudah ada Jeje maupun Faldo yang siap mengikutinya.
Udara malam hari begitu menusuk jiwa dan raga Kaneta, di tambah deru gemuruh yang sudah terdengar diatas sana. Farel sedari tadi tak pernah membuka suara, laki-laki itu hanya sibuk mengendarai motornya dan secara sadar tengah mencurigai sesuatu di belakang sana. Matanya tertuju di spion melihat motor yang tak asing.
Seketika Kaneta mendapatkan sebuah pesan dari Faldo, pria itu mengatakan, jika Farel sepertinya curiga mengenai kehadirannya di belakang. Dengan cepat Kaneta menyuruhnya untuk mencari jalan pintas, ia juga berusaha untuk melabui Farel.
"Farel." panggil Kaneta dan diberi jawaban anggukan oleh Farel.
"Abis mampir ke toko buku nanti, lu bisa bawa gue kerumah Fera gak?"
"Sial!" umpat Farel keceplosan. Di belakangnya Kaneta tengah mengernyit kebingungan. Wanita itu makin bingung di saat Farel tiba-tiba mengencangkan laju motornya.
VROOOMM
VROOOMM
"FAREL! LO KENAPA?" Kaneta memukul-mukul dengan keras punggung Farel. Pemuda itu hanya diam seribu bahasa dan makin mengencangkan laju motornya.
Lintasan lampu merah dilabui oleh Farel dengan Kaneta yang berusaha berpegangan agar tidak jatuh dari motor.
Farel benar-benar aneh. Pria itu malah memutar arah berlawanan dari toko buku, pemuda itu segera membawa Kaneta ke suatu tempat yang sangat jarang orang lewati.
Kaneta masih terus memukul punggung Farel.
"FAREL! LU JANGAN ANEH-ANEH! GUE GAK NGERTI LU KENAPA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends ✓
FanfictionTerjebak di zona FRIENDZONE. Persahabatan harmonis berujung duka?