double update xixixi
"Neta lo dengerin semuanya?"
Jeje juga Faldo menatap gadis itu dengan khawatir. Beberapa penjelasan kuat yang ia dengar dari Handy Talky Faldo yang memang sengaja ia tinggalkan disana demi mendapatkan sebuah kabar.
Kaneta memegang kepalanya dan berusaha mengingat sosok Senja yang memang ia lupakan. Ia juga tak menyangka bahwa KREE itu adalah Dani.
Batinnya benar-benar berusaha sekuat tenaga mencerna bahkan mengingat masa lalu sampai puncak akhir.
"Se-nja itu Lo? Lo masih ingat gue?" Mata Kaneta berkaca-kaca. Benar saja seluruh tubuhnya dipenuhi keringat dingin, masa lalu itu kenapa tiba-tiba berputar di kepalanya. Selama ini ia bertahun-tahun hidup dengan hasil kerja keras ayah Dani.
"Net? Yang orang itu bicaraiin benar?"
Kaneta menatap datar Jeje ia seketika memeluk tubuh kekar itu. Nafasnya sudah tak beraturan, tenggerokan sebagai alur saliva juga susah untuk menelan.
Isak tangis diruangan minim pencahayaan, mengisi kehampaan buana. Tak bisa banyak berkata, Faldo serta Jeje hanya terdiam. Fakta yang baru ia dengar ternyata membuatnya tak karuan, padahal masalah itu bukan ulahnya melainkan ulah dari keluarga Kaneta.
Handy Talky di seberang sana sudah terputus tak ada lagi pengungkapan yang bisa semuanya dengar, sampai akhir....
"Nak Jeje, saya sudah dapat sampelnya. Ciri-ciri dia adalah seorang pria, kisaran usia sama kayak kalian." Paman Reyhan seketika menunjukkan hasil analisisnya dari laptop, dan semuanya terkejut menangkap ciri-ciri yang tidak asing.
"Farel."
Kaneta melotot melihat Faldo dan Jeje secara bergantian, "Haha... udah gue duga. Seharusnya gue emang pantes dapetin ini semua, toh semuanya berawal karena gue."
Tubuh jenjang Kaneta beranjak dari sofa, kini langkahnya ia percepat menuju pintu utama. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri, namun ia dicekal kuat dengan sentuhan hangat dari Jeje. Pemuda manis itu selalu paham dan mengerti situasi Kaneta.
Rengkuhan, pelukan hangat bisa menjelaskan betapa perhatiannya Jeje.
"Je..."
"Lo.... lepasin gue sekarang. Gue pengen akhirin semuanya, gue pengen minta maaf sama kak Dani."
Perlahan Jeje mengendurkan dekapannya, sekarang ini ia tidak bisa melarangnya untuk berbuat apa, ia juga paham salah siapa disini. Dan dirinya yakin jika Kaneta akan melakukan yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends ✓
FanfictionTerjebak di zona FRIENDZONE. Persahabatan harmonis berujung duka?