16. Devan and the geng

93 25 2
                                    

Halooooo

Happy Reading All
Vote dulu yuk😍

Sekumpulan anak motor tengah menghalangi jalan Jeje

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekumpulan anak motor tengah menghalangi jalan Jeje. Kondisi Kaneta yang berada di belakangnya sudah sangat ketakutan. Beberapa kali wanita itu terus mengerang serta memaksa Jeje untuk mencari cara agar menghindar dari segerombolan anak motor itu.

Jeje paham dan tahu tentang situasinya sekarang. Namun, bukan hal baik jika dirinya melarikan diri sebelum mengajak para sekomplotan itu untuk mengatakan ada gerangan apa sampai mereka menghalangi jalannya.

Enam orang yang masih setia di atas motornya tengah memutari Jeje begitupun Kaneta. Tak lupa juga lampu sorot yang di hasilkan membuat mata Kaneta maupun Jeje menjadi silau. Telapak tangan keduanya terangkat demi menghalangi cahaya tersebut yang sudah mengenai mata.

Selang beberapa detik sesudahnya, satu orang di antara ke-enamnya memberi isyarat untuk menghentikan motornya juga segera membuka helm begitupun maskernya.

Sudah tampak sangat jelas siapa pria tinggi yang menjadi ketua di antara lainnya. Devan si kambing hitam.

Kaneta turun dari atas motor Jeje. Wanita itu seketika menghampiri Devan dan memohon agar tidak melukai dirinya dan memaksa untuk memberinya jalan untuk pulang. Namun, Devan malah membawa Kaneta kesampingnya dan terlihat sedang menempelkan pistol tepat di dahinya.

Jeje yang mulai emosi, seketika turun dari motornya. Pria itu berjalan ke arah Devan dan berhasil melayangkan satu pukulan tepat di pipi kanannya.

Kaneta segera berlari menghampiri Jeje.

"Kamu diem di belakangku." Suruh Jeje dan diberi anggukan setuju oleh Kaneta.

Devan mengusap pipinya yang kesakitan, beberapa anak buahnya ingin melakukan aksi penyerangan namun, di tahan oleh Devan sendiri.

"Gue udah bilang urusan kita belum kelar, Je."

"Mau lo apa hah? Kalau berani lawan satu-satu jangan keroyokan."

"Okei." Devan menyetujui ajakan Jeje. Seketika Kaneta mundur kebelakang dan segera mengintip pertengkaran Jeje maupun Devan di balik pohon.

Bugh

Layangan tinju mendarat di perut Jeje. Devan menghajar habis-habisan pemuda itu, namun Jeje juga mampu membalas dengan cepat.

Bugh

Bugh

"BAJINGAN!" umpat Devan di tengah merasa kesakitan hasil ulah Jeje yang meninju perut maupun lehernya.

Just Friends ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang