Pa kabs?
Maaf yah baru update lagi, xixiHappy Reading All
Disinilah tempat paling nyaman bagi diri Kaneta. Suara deras air mengalir menghiasi siang hari itu. Di bawah pohon yang menghalangi pandangan matahari darinya, dengan angin sepoi membuat rambutnya beterbangan berantakan.
Dia kembali lagi ketempat waktu bertemu dengan Jeje malam itu.
Batinnya terus mengingat hal-hal yang mengganggunya beberapa belakangan terakhir. Seperti, pesan aneh serta sebuah kertas berisikan tulisan aneh.
"Sebenarnya gue ini kenapa? Gue rasa ada yang salah sama diri gue." Ucapnya sembari melihat wajahnya dari pantulan air danau.
"Lo gak ada salah Net." Seketika Kaneta berbalik menuju sumber suara yang ia kenali.
"Sejak kapan lo disini?"
"Sejak dari tadi."
Kaneta mendengus, "Gue udah bilang jangan urus gue lagi. Rese banget jadi cowok, ish."
Farel dengan segan ikut duduk di samping wanita itu, walaupun raut wajah Kaneta masih kesal dengannya. Tak apa, semuanya akan ia perbaiki agar kembali seperti semula.
Kaneta mengambil posisi membelakangi Farel, di depannya sekarang terlihat beberapa banyak bunga yang berguguran di bawah oleh semilir angin. Sangat indah, namun tak membuatnya nyaman.
Tangan kanan Farel terangkat untuk merapikan rambut Kaneta yang berantakan. Ia membawanya ke—sela telinga kiri wanita yang membelakanginya. Kaneta seketika merinding dengan sentuhan Farel, ia pun berbalik.
Tatapan tajam namun sendu milik Farel seakan membuat Kaneta luluh, sangat luluh. Ia tak paham maksud dengan perasaannya yang tiba-tiba menjadi tak karuan.
"Lo baik-baik aja?" tanya Farel, namun Kaneta malah merintih menangis dan menerobos masuk ke pelukan Farel.
Farel membalas pelukan yang sudah ia rindukan dan wanita di dalam dekapannya telah menangis deras. "Loh Net? Kenapa? Kalau ada masalah cerita aja."
"Gue takut Rel. G-gue gak tahu ada apa sama diri gue. Gue bingung." Kaneta melepas dekapannya dan beranjak menarik-narik rambutnya karena frustasi dengan keadaannya.
Farel yang melihatnya segera menghentikan aksi Kaneta. Laki-laki itu kembali membawa Kaneta kedalam dekapan hangatnya. Sesekali mengelus pelan pucuk kepala serta mengusap air mata yang sudah membanjiri kelopak mata Kaneta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends ✓
FanfictionTerjebak di zona FRIENDZONE. Persahabatan harmonis berujung duka?