10

397 72 17
                                    

"Hai yuri," -sapa lia saat melihat yuri memasuki gerbang sekolah.

Yuri hanya tersenyum canggung membalas sapaan lia. Dia malu banyak sekali anak osis yang berjaga di gerbang dan terus melihat dirinya karna matanya yang masih merah.

"Sini dulu," -lia menahan lengan yuri yang mau pergi dari sana.

"Eh?"

"Kemarin kenapa gak telfon balik?" -tanya lia.

"Hah? Telfon?kak lia nelfon?" -tanya balik yuri.

"Loh emang lo gak di kasih tau sama renjun?" -ucap lia.

"R-renjun?" -yuri makin kebingungan.

"Iya, soalnya yang jawab telfon gue itu suaranya kaya renjun, dia juga manggil nama gue brati renjun, kan?" -tebak lia.

Yuri melirik pada renjun yang tengah menguping pembicaraannya dan lia.

'Waaah si jamal kudu di kasih pelajaran nih' -batin yuri

"Aah kek nya lupa kak," -jawab yuri sekenanya.

"Btw renjun kok ada di rumah lo?" -tanya lia penasaran.

Mampus.

Yuri kebingungan menjawab apa.

"Emm itu dia tetangga gue," -yuri

"Bukannya lo berdua sepupuan ya? Kata renjun kemarin lo adek sepupunya," -tanya sunwoo yang ikut nimbrung.

Kepala yuri makin pening mendengarnya. Yuri memejamkan matanya sebentar lalu kembali menatap lia dan sunwoo sembari tersenyum.

Renjun yang melihat itu hanya tertawa dalam hati.

"Gini kak, renjun itu sepupu gue nah kita rumahnya tetanggaan, dan kemarin dia nganter gue ke rumah soalnya kan mata gue lagi sakit gitu" -jelas yuri tenang. Padahal batinnya tengah sibuk menyumpah serapahi renjun.

"Iya njun?" -tanya lia yang di angguki renjun.

"Oalah gitu toh, pantesan kemarin kemarin jalan bareng," -ucap lia, membuat yuri menganggukkan kepalanya.

"Neng yuri minta id linenya dong?" -pinta sunwoo memberikan ponselnya.

"Hmm" -yuri mengambil ponsel sunwoo.

"Kenapa kagak minta ke renjun? Lu kan besprennya," -tanya lia.

"Pelit tuh si ongol ongol, prosesif banget sama sepupunya," -sunwoo menatap renjun sinis.

"Apa lo?" -tanya renjun nyolot.

Lia tertawa melihat temannya bertengkar. Dia mengacak kedua rambut orang yang menjabat ketos dan waketos itu. Sedangkan yuri, dia hanya melongo melihat renjun yang diam saja rambutnya di acak oleh orang lain. Udah jinak.g.

"Nih," -yuri kembali memberikan ponsel sunwoo.

"Hehe makasih neng cantik," -sunwoo cengegesan.

"Ngerdus terus," -yuri malas.

"Gak ngerdus bukan gue dong," -sunwoo mengacak poni yuri.

"Ih kak sun,"-yuri geram.

Akhirnya sunwoo dan yuri kejar kejaran di pagi hari hanya karna rambut yuri yang di acak oleh sunwoo.

Dari kejauhan, renjun terus menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

Dari kejauhan, renjun terus menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BE WITH ME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang