31

373 53 15
                                    

Ini sudah hari ketiga kelas 12 menjalankan ujian akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah hari ketiga kelas 12 menjalankan ujian akhir. Dan sudah 3 hari pula renjun jarang berinteraksi dengan yuri maupun itu di apart atau di luar.

Renjun seakan membatasi interaksi nya dengan semua orang karna ingin fokus dalam ujian ini. Ia tak mau mengecewakan orang tuanya dan juga yuri. Tawaran beasiswa ke jerman pun sudah ia terima berkat bujukan yuri di waktu lalu. Makanya sekarang renjun serius belajar.

Malam ini renjun masih duduk dimeja belajarnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tapi mata renjun tetap fokus menatap barisan barisan huruf yang tertera di bukunya. Bahkan pemuda itu tak sadar jika pintu kamarnya terbuka karna yuri.

Yuri menghela nafas lelah, tak habis pikir dengan renjun yang terlalu serius menghadapi ujian akhir ini sampai lupa dengan kesehatannya.

"Njun..."

"Hm? Kamu kapan masuk? Kok gak tidur?" -tanya renjun baru sadar jika yuri sudah berdiri di sampingnya.

Yuri tersenyum tipis, gadis itu sengaja tak tidur lebih awal akhir akhir ini hanya untuk mengingatkan renjun agar tak tidur larut setiap malam. Beruntung anak kelas 10 dan 11 diliburkan karna kelas 12 sedang ujian.

"Aku belum ngantuk. Udah dong belajarnya, nanti kamu ketiduran lagi pas ujian gara gara kurang tidur," -ucap yuri seraya menutup buku yang digenggam renjun.

"Aku masih belajar, jangan ditutup," -Renjun menahan tangan yuri.

"Renjun..."

"Hm?"

"Denger gak?

"Apa?"

"Kalo aku bilang udah ya udah, sekarang udah jam 12 kamu harus istirahat," -omel yuri. "Nurut jangan bandel," lanjutnya saat renjun akan menolak permintaannya.

Lantas yuri menarik paksa renjun agar berdiri dari duduknya lalu memapahnya ke ranjang untuk mulai tidur.

"Temenin."

Yuri memutar matanya malas.

"Udah batu, manja lagi," -gerutu yuri.

"Siapa yang manja?" -tanya renjun cepat.

"Gue, lu mah mana pernah manja," -ucap yuri datar, kemudian ikut merebahkan tubuhnya di samping renjun.

Renjun tertawa kecil mendengar ucapan yuri. Ia memeluk gemas pacarnya itu sampai yuri mengeluh tak bisa bernafas.

"Aku mati muda nanti," -cebik yuri.

"Kenapa kamu gemes banget sih kalo ngambek gini?" -tanya renjun menatap yuri antusias.

"Gak tau, udah dari sananya," -jawab yuri nadanya benar benar tak bersahabat.

"Sensi mulu."

"Siapa?"

BE WITH ME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang