Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hati hati di jalan injun!!" -teriak yuri dari atas balkon apart.
Renjun yang berada di parkiran apart hanya menatap yuri seram. Sedikit ngeri melihat tunangan nya berteriak di pagi hari, dia berdoa semoga tetangga sekitarnya tak mengamuk mendengar teriakan yuri.
"JAAAAH AKHIRNYA GUE BEBAS UHUUY, sekarang ngapain ya?" -ucap yuri duduk di kasurnya.
"Jalan sama winter ryujin gitu? Okee kita chat dulu"
Ryujin🐸
Ryu| Jalan yuk?|
|aduuuh yur, gue ada acara keluarga hiks |pengen main tapi gue masih sayang uang jajan:(
Yaaaah:(| Gue ajak winter aja kali ya|
|jangan, tuh bocah jam segini masih tidur
Ih gila jam 7 masih tidur| Yaudah deh diem aja di rumah|
|nah good girl |dah lah mau membabu dulu gue
Mangat nyet|
|thank u nyet
"HUWEEEEE GUE GABUT, wayae wayae gue kudu jalan sendirian, sekalian me time gitu eheeee"
Yuri segera berganti pakaian santainya di kamar mandi. Soalnya tadi dia masih memakai piyama di tambah belum mandi.
Setelah beres dia langsung pergi keluar apart dan tak lupa mengunci pintunya. Jika tidak, renjun pasti akan mengomel siang malam.
Tujuan pertama yang akan yuri datangi adalah mall. Sudah 1 minggu dia tak pergi ke sana karna sibuk dengan pertunangannya.
Di perjalanan, yuri banyak berpapasan dengan teman sekolah nya yang baru. Banyak yang mengenalnya setelah insiden kepalanya yang terkena bola basket itu.
Yuri tidak tau alasan mengapa banyak yang mengenalnya, dia hanya tau dia terkenal karna tertubruk oleh bola di banyak kerumunan orang. Padahal sebenarnya saat itu banyak orang yang iri kepadanya hanya karna yuri di gendong oleh renjun ke uks.
Sesampainya di tempat tujuan, yuri langsung turun dari bis. Dia melenggang masuk ke dalam mall. Semua toko yang ada di sana terus dia jajahi. Tak lupa dia membeli beberapa barang di toko toko yang ia datangi.
Berbelanja merupakan salah satu hiburan yang yuri suka. Melihat lihat barang lucu yang berada di etalase membuat bibirnya tak berhenti tersenyum.
