47 - BERSATU NYA RAVLOS DAN BELVARO

4.5K 168 11
                                    

47. BERSATU NYA RAVLOS DAN BELVARO

"Lo beneran mau nyatuin Ravlos sama Belvaro, Al?" tanya Ronald tidak percaya.

Saat ini, mereka sudah bertengger di motor nya masing-masing, dengan hampir 300 anggota yang siap menuju Andromeda.

"Masa gue bohong," kata Alvaska.

"Lo yakin, Al?" kali ini Arba yang bertanya.

"Lo meragukan gue?"

Mereka hanya diam, saling menatap satu sama lain. Apapun yang Alvaska perintahkan tidak akan bisa di bantah. Lagi pula, Alvaska selalu tahu apa yang terbaik untuk geng nya.

"BERANGKAT!" intruksi Alvaska lalu melajukan motor nya menuju jalan Andromeda.

Tak butuh waktu lama, karna makras Belvaro dan jalan Andromeda tidak terlalu jauh. Saat ini mereka sudah sampai di Andromeda. Jalan yang selalu sepi dan gelap itu menjadi ramai dan terang karna banyak nya motor yang mendatangi jalan itu.

Di hadapan Belvaro sudah ada Ravlos, mereka sama-sama melempar tatapan sengit. Meski ketua masing-masing memutuskan untuk berdamai. Tetap saja, rasa benci ratusan anggota tak bisa di hilangkan secepat itu. Mereka sudah terlalu terbiasa menjadi rival.

Semua anggota turun dari motornya, kedua kubu itu menyatu membantuk lingkaran untuk membuat strategi. Dengan bendera khas milik Ravlos dan Belvaro yang sengaja di kibarkan berdampingan.

"Apa strategi lo?" tanya Alvaska membuka suara.

"Lo tadi tanya kan, Arvalos siapa?"

"Arvalos adalah geng yang di buat sama junior gue. Lo inget sama pengeroyokan yang anggota gue lakukan terhadap anggota lo?"

Alvaska berpikir sejenak, lalu mengangguk. Memperhatikan lawan bicara nya dengan serius. Meski saat ini banyak sekali manusia di Andromeda, namun jalanan sangat hening. Ratusan anggota mendengarkan dengan disiplin tanpa ada yang berani bersuara. Hal itu, agar suara intruksi terdengar jelas oleh semua pasukan.

"Seperti yang gue janjikan, malam itu juga gue mengeluarkan pelaku nya dari Ravlos. And you see, mereka balas dendam. Ternyata gak cuma sama gue, tapi sama lo juga," jelas Aksara.

"Lalu, siapa aja anggota nya?"

"Gue tahu, ada beberapa anak SMANSA yang masuk ke dalam geng itu secara diam-diam. Dari laporan yang gue terima, Arvalos menerima siapapun yang mau masuk geng nya. Dari berbagai sekolah, bahkan orang-orang yang gak sekolah,"

Alvaska mencerna baik-baik penjelasan Aksara. Sebelum menyerang, bukankah dia harus mengenal lawan nya terlebih dahulu?

"Lo udah memastikan anggota lo bersih tanpa pengkhianat?" tanya Alvaska.

"Lo tenang aja, gue gak sebodoh itu,"

Bagaimanapun juga, Elang pernah menjadi bagian dari Ravlos. Tidak ada yang tahu seberapa jauh cowok itu bertindak untuk membalas kan dendam nya. Aksara sudah memastikan tidak ada yang berkhianat dalam Ravlos.

Setelah penjelasan itu, mereka beralih ke strategi yang akan di gunakan untuk penyerangan malam ini. Arvalos memang bukan tandingan Ravlos maupun Belvaro. Tapi, mereka tidak bisa meremehkan musuh. Mereka datang bukan hanya untuk menyerang, tapi juga untuk membubarkan geng itu.

Hampir 20 menit mereka semua berdiskusi membahas strategi. Semua anggota boleh mengutarakan pendapat nya tanpa terkecuali. Saat ini, waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Dan ratusan anggota sudah siap untuk berangkat.

Ratusan motor yang membelah jalanan ibu kota jakarta, berhasil membuat seluruh masyarakat menyingkir, memberi jalan untuk dua geng besar itu. Di pimpin Aksara dan Alvaska di barisan paling depan. Saking panjang nya rombongan, ada beberapa orang yang merekam moment itu.

AKSARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang