SPECIAL RANIA [BONUS CHAPTER]

8.3K 254 31
                                    

Selepas pulang dari pemakaman. Rania kembali ke rumah nya. Ia terduduk di lantai. Di kamar yang bernuansa putih itu. Lagi-lagi air mata nya luruh.

"Alva ... maafin aku,"

Tiba-tiba memori bersama Alvaska terputar kembali bagai kaset rusak.

Malam itu, Alvaska menemui Rania sebelum ia berangkat untuk menyerang. Dan itu menjadi malam terakhir Rania bertemu dengan Alvaska.

"Kamu mau kemana Al?" tanya Rania menatap Alvaska yang sudah di balut jaket Belvaro nya.

"Lo gak usah nunggu gue, ya? Pulang aja gak papa,"

"Mau kemana Alva?"

"Gue ada urusan, pergi sebentar,"

"Kamu mau berantem?" tanya Rania khawatir.

"Iya. Sebentar aja kok,"

Rania menggeleng, gadis itu meraih tangan Alvaska. "Jangan pergi, demi aku,"

"Kalo kamu gak bisa lakuin itu demi aku, lakuin demi Naya. Jangan pergi, ya?" mohon Rania.

"Gue harus pergi, udah di tunggu sama yang lain," ucap Alvaska seraya tersenyum tipis. "Puang nya cepet kok,"

"Pulang kemana?" tanpa di sadari pertanyaan itu mencelos di mulut Rania.

Alvaska mengernyit, cowok itu mengusap surai kecoklatan milik Rania. "Kok nanya pulang kemana? Ya, pulang ke rumah lah,"

"Hug me," pinta Rania.

Alvaska menarik sudut bibir nya, ia memeluk tubuh kecil Rania. Meletakkan dagu nya di atas kepala gadis itu. Menutup mata sejenak, menikmati wangi khas milik Rania yang selalu ia sukai.

Kedua nya hanya terdiam beberapa saat. Sebelum Alvaska kembali bersuara, "Ran?"

"Hm?"

"Maafin gue ya? Gue belum bisa jadi cowok yang baik buat lo,"

"Kalo gitu, mulai sekarang kamu harus jadi cowok yang baik buat aku," ujar Rania.

Alvaska melepas pelukan nya, ia menatap mata Rania lekat. "Kayak nya gue gak bisa,"

"Kenapa?"

"Gue gak pernah bisa jadi cowok yang baik buat lo. Lo perempuan yang baik, rasanya gak pantas bersanding dengan gue yang acak-acakan kayak gini,"

"Kamu kok ngomong nya gitu, Alva?" tanya Rania mengerucutkan bibirnya.

"Denger ya?"

"Meski gue jarang ngasih lo perhatian yang seharusnya lo dapetin sebagai cewek gue. Itu bukan berarti gue gak sayang sama lo. Bukan berarti, gue gak cinta sama lo. Asal lo tahu, Ran, cinta gue cuma buat lo. Semua orang bisa dapetin kasih sayang gue, tapi mereka gak bisa dapetin cinta seperti yang gue kasih buat lo. Gue gak peduli sama apapun, karna gue akan tetap cinta sama lo. Sekarang paham ya? Gak semua rasa perlu di utarakan,"

Rania tertegun, masih menatap mata Alvaska lekat. Selama ini, Rania memang ragu dengan perasaan Alvaska. Bagaimana tidak? Laki-laki itu sama sekali tak pernah mengatakan cinta pada nya. Dia tidak pernah memprioritaskan pacar nya sendiri.

Tapi, malam ini. Rania sadar, bahwa yang tidak di utarakan belum tentu tidak di rasakan. Alvaska benar, tidak semua rasa perlu di katakan. Alvaska memiliki caranya sendiri dalam mencintai seseorang.

Lagi-lagi, keheningan menyerang mereka, Alvaska kembali mendekap tubuh Rania. Dekapan kali ini berbeda, lebih erat dari yang sebelum nya. Seakan cowok itu akan pergi jauh.

"Kenapa kamu harus ngasih tau aku semuanya di malam itu? Malam di mana kamu ninggalin aku,"

"Kamu bikin aku makin sakit, Alva," Rania tersiak kecil.

"A-aku gak bisa,"

"Aku gak bisa baik-baik aja," kata Rania dengan suara yang bergetar. "Kamu gak lagi di sini,"

Untuk dia, Alvaska.

Bertemu denganmu adalah hal yang paling aku syukuri dalam hidup. Aku selalu berterimakasih pada Tuhan, karna sudah mempertemukan kita. Meski pada akhirnya, lagi-lagi perpisahan menjadi sebuah ending dalam cerita.

Setelah ini, aku harus menghabiskan puluhan malam sunyi dengan kerinduan. Kamu, laki-laki yang sempat aku ragukan ketulusan nya. Kamu laki-laki dengan sejuta rahasia. Dan kamu, laki-laki yang sempat hadir lalu pergi meninggalkan.

Semua tidak berjalan sesuai harapan. Meski begitu. Aku tidak bisa menyalahkan siapapun.

Alvaska, inilah ending nya.

Termakasih sudah menjadi maha karya terindah yang pernah hadir, ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang