20 - SI KEMBAR

5.5K 204 5
                                    

HALO!
SELAMAT DATANG DI CHAPTER 20

SEMOGA KALIAN SUKAKK!

Di chapter ini beberapa kebenaran akan terungkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di chapter ini beberapa kebenaran akan terungkap..
Siapkan hati dan jiwa kalian!!

YEY SELAMAT MEMBACA

20. SI KEMBAR

Dua bulan berlalu. Naya dan Aksara menjalin hubungan dengan baik. Bahkan mereka tidak pernah bertengkar. Aksara selalu bisa mengalah. Aksara menjadi lelaki yang baik untuk Naya dan Alvaska bisa merasakan itu. Pelan-pelan Alvaska sudah percaya dengan kekasih adik nya. Dia mulai tenang menitip kan Naya pada Aksara.

Saat ini, Naya sudah di balut dengan kaos putih dan outer hitam nya. Gadis itu sudah siap untuk pergi. Lina mengajak Naya dan Alvaska untuk makan malam di luar hari ini. Entahlah, Mama nya bilang mereka akan menemui seseorang.

"Kita mau ketemu siapa sih, Ma? Kok Mama kayak ga enak gitu muka nya, ada masalah?" Naya bertanya pada Lina yang sedari tadi terlihat tidak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita mau ketemu siapa sih, Ma? Kok Mama kayak ga enak gitu muka nya, ada masalah?" Naya bertanya pada Lina yang sedari tadi terlihat tidak tenang.

"Mama sakit? Biar Alva yang bawa mobil," ujar Alvaska.

"Tapi kalo sakit lebih baik tunda aja dulu, Ma" tambah Naya.

Lina tersenyum, "Nggak papa kok, kalian udah siap? Ayo berangkat sekarang,"

Alvaska dan Naya saling pandang, mereka merasa ada yang Mama nya tutupi. Tapi, apa?

Keluarga kecil itu sudah membelah jalanan ibu kota Jakarta menuju sebuah restaurant yang sudah Lina janjikan dengan seseorang.

Tak butuh waktu lama, Alvaska sudah memarkirkan mobil nya di sana. Ketiga nya langsung memasuki restaurant tersebut. Mereka duduk di meja yang sudah di pesan. Namun, Naya dan Alvaska masih merasa ada yang tidak beres dengan Lina.

Lina menggenggam tangan Alvaska, "Mama harap, kamu nggak papa setelah mendengar kenyataan ini ya,"

Alvaska dan Naya memandang Lina tidak mengerti. "Maksud Mama?" tanya Alvaska.

AKSARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang