38 - MENEPATI JANJI DAN PEMBUKTIAN

4.5K 146 3
                                    

Sudah siap?

Mau ending yang seperti apa?

Mau ending yang seperti apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!

38. MENEPATI JANJI DAN PEMBUKTIAN

Saa ini, Alvaska dan Aksara sudah berdiri di rooftop SMANSA. Keduanya saling melempar tatapan tajam satu sama lain.

Alvaska melangkah maju kearah adik kandung nya itu. Dengan pergerakan cepat, cowok itu meninju rahang Aksara keras.

Aksara yang tidak siap dengan serangan Alvaska pun tersungkur dengam sudut bibir yang berdarah.

"Bangun lo anjing!" Alvaska menarik kerah seragam Aksara agar cowok itu berdiri. Lalu lagi-lagi melempar tinjuan nya tanpa ampun.

"Lo apa-apaan?!" seru Aksara.

"Ini buat semua yang udah lo lakuin ke adik gue!" tukas Alvaska.

Aksara mengangguk seraya merentangkan tangan nya. "Gue salah. Pukul gue, untuk kali ini gue gak akan ngelawan," ucap Aksara.

Alvaska mengeraskan rahang nya kuat dengan tangan yang terkepal. Cowok itu benar-benar memberikan Aksara tinjuan tanpa ampun. Persetan dengan adik kandung nya, Alvaska sudah lama menahan amarah nya. Dia tidak mungkin diam saja, dia tidak mungkin tidak bergerak. Alvaska tidak akan segan-segan menghabisi siapapun yang berani menyakiti Naya.

Sedangkan Aksara, dia benar-benar tidak melawan. Cowok itu menepati janji nya pada Naya hari ini.

Alvaska duduk di dada Aksara, melayangkan tinjuan nya berkali-kali di wajah tamapn itu. Alvaska seperti orang kesetanan saat ini, dia di luar kendali.

Melihat Aksara yang sudah tidak berdaya, Alvaska menghentikan aksi nya. Cowok itu bangkit dengan napas yang tersengal, seluruh tenaga dia kerahkan untuk memberi lawan nya pelajaran. Wajah Aksara benar-benar di penuhi darah dan luka saat ini. Bahkan cowok itu sudah tidak bisa berdiri lagi.

Masih belum puas, Alvaska menarik kerah seragam Aksara yang sudah terkapar itu. Memaksa nya untuk bangkit, berdiri. "Jauhin adik gue, atau lo mati di tangan gue," peringat Alavska lalu pergi meninggalkan Aksara sendiri di sana.

...

Bel pulang sekolah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan keluar kelas.

Naya menyusuri koridor lantai 3 yang cukup ramai itu sendirian. Pasal nya, Alma sedang ke toilet. Gadis itu menyuruh Naya untuk pulang lebih dulu. Dapat di pastikan, Alma sedang melakukan panggilan alam nya.

AKSARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang