34 - AKSARA DAN KEKUASAAN NYA

4.8K 163 2
                                    

Hai hai <3
Klik vote dulu please..

Selamat membaca, siapkan mental kalian di part ini!

34. AKSARA DAN KEKUASAAN NYA

Saat ini, Naya berjalan sendiri di koridor yang ramai. Gadis itu seakan tidak memiliki gairah hari ini. Padahal, dia sendiri yang meminta Aksara pergi. Namun, hati kecil nya masih menginginkan Aksara. 

"Lemes banget, tipes lo?" entah datang dari mana Jovan tiba-tiba mensejajarkan langkah nya di samping Naya.

"Ngagetin aja sih lo," decak Naya.

"Lo sakit, Nay?" tanya Jovan setelah menyadari wajah pucat Naya.

"Gue kan gak pernah sehat, Van,"

"Lo pucet banget hari ini,"

"Lupa pake liptint,"

Jovan hanya membulatkan mulut nya tanda paham, "eh Nay, ada Aksa noh. Masih marahan lo?" tanya Jovan.

Naya menatap Aksara yang berjalan berlawanan arah dengan nya. Cowok dengan dasi di kepala itu berjalan di barisan paling depan dari teman-teman nya. Rahang tegas dan mata elang yang sudah menjadi ciri khas ketua Ravlos itu.

Saat ini, mereka sudah berpapasan. Namun, Aksara hanya melewati Naya begitu saja. Bahkan cowok itu hanya melirik sekilas lalu kembali mengalihkan pandangan nya.

Mereka benar-benar sudah asing.

"Naya apa kabar?" tanya Bara yang memilih berhenti untuk menyapa Naya.

"Eh? Baik kok," jawab gadis itu.

"Gak mau ikut kita ke kantin, Nay?" tanya Bara.

"Nggak, Bar. Gue sama Belvaro," ujar gadis itu seraya tersenyum manis.

"Serem ya, Nay," ujar Bara sambil melirik Jovan yang menatap nya tidak suka.

"Biasa aja bro liatin gue nya, kenapa? Cakep ya?" cetus Bara pada Jovan.

"Bacot lo," balas Jovan.

"Aduh, mulai deh," decak Naya. "Ayo, Van. Bar gue duluan ya," pamit Naya pada Bara lalu menarik lengan Jovan.

"Hati-hati kesandung, Nay!" kata Bara sedikit berteriak karna Naya sudah menjauh.

Aksara menoleh sekilas mendengar Bara menyebutkan nama Naya. Lalu cowok itu melanjut kan langkah berat nya.

Raskal merangkul pundak Aksara, "kenapa, Sa? Udah ikhlas lo?" tanya nya.

"Nggak ada ikhlas, ada nya terpaksa," cetus Aksara.

Raskal tertawa pelan. "Masa ketua Ravlos nyerah? Bukan lo banget, bos,"

"Bacot lo, Kal," balas Aksara lalu melepaskan rangkulan Raskal.

Berhenti.

Pahit emang, memikirikan betapa sudah rusak semuanya. Namun, cowok itu tahu. Semua rusak, karna memang di awali dengan niat yang tidak baik. Lagi pula, mempertahankan akan hanya menambah luka.

Sederhananya, Aksara ingin Naya mendapatkan yang lebih baik dari nya.

Sederhananya, Aksara ingin Naya mendapatkan yang lebih baik dari nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang