Musim bagian 21.
×
×
××××××
|••°••°••°••|
Tepat di waktu dan tempat yang Ditentukan Osamu di telepon tadi, Sakusa menunggu disana selama 2 jam penuh sangking gugupnya ia. Tentu saja bukan salah Osamu, sudah jelas ia mengatakan pukul 14:00 tapi Sakusa datang setelah panggilan telepon ditutup. Ia duduk sambil merenung disana, memikirkan apa yang harus ia katakan terlebih dahulu.
Saat ia sedang berusahaa keras untuk berfikir tiba-tiba orang yang sudah ia tunggu-tunggu akhirnya datang dengan pakaian santai dan ekspresi wa jah datar. Sebenarnya muka Osamu memang rada ngeselin sejak dulu karena mimik wajah itu, tapi entah mengapa bukan nya kesal Sakusa malah terlihat lebih gelisah dari pada sebelum nya. Setelah Osamu duduk di kursi depan dan memesan minuman tanpa basa-basi Osamu langsung bicara to the point.
"Jelaskan"
Sakusa berdiam diri sejenak. Osamu masih setia memperhatikan.
"Osamu... Kau berjanji jika aku mengatakan nya kau tidak akan bercerita tentang ini pada Tsumu kan?"
"Tergantung bagaimana kau menjelaskan nya"
"... Baiklah. Aku pasrah padamu sekarang. Tapi tolong, saat aku bercerita tahan emosimu oke?"
"Ck jangan terlalu banyak omong kosong!" bentak Osamu tak tahan.
"Sakusa, aku ingatkan padamu sekali lagi jika kau berani menghubungi Suna dan mengatakan hal ini padanya maka aku tidak bisa menjamin kelancaran hubungan mu dan Atsumu untuk kedepan nya. Lebih baik kau mengerti" lanjutnya.
Nafas Sakusa tercekat.
'SunaRin, jangan salahkan aku jika berkhianat kepadamu, karena dari awal kita memang bukan partner yang cocok. Atsumu harus diutamakan!'
"Osamu aku tidak bermaksud menyembunyikan nya dari mu. Tapi ini sangat mendesak, aku tau kau adalah orang yang paling berhak mengetahui masalah besar ini. Aku khawatir jika aku memberitahumu ini akan sangat berdampak pada kesehatan mu, kau adalah orang yang paling mengerti dampak apa yang akan kau terima saat detak jantung mu semakin cepat—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim [SunaOsa] END
RandomKesalahan terbesar yang telah kuperbuat dalam hidupku adalah berbohong kepadamu. Maafkan aku, Samu. Bisakah hubungan kita kembali lagi seperti awal? -SunaRintarou