19.

534 98 29
                                    

Musim bagian 19.
×
×
×

×××××

|••°••°••°••|

Ditengah malam Osamu mendengar ponsel nya berdering segera ia mengangkatnya. Karena hanya 1 orang yang akan menelfon nya di tengah malam, itu Suna.

Saat panggilan tersambung ia lebih dulu memanggil.

"Rin?"

Cukup lama untuk mendapat jawaban, Osamu mengira jaringan lelet jadi hanya membiarkan nya beberapa saat sebelum dijawab.

"Apa aku mengganggumu?"

Osamu terkejut, Suna benar-benar mengenalnya luar dalam bahkan hanya dengan suara ia bisa tau. Samar-samar Osamu tersenyum.

"Tidak, aku baru saja bangun untuk mengambil air"

"Benarkah?"

"Mn, aku haus ditengah malam"

"Karena itu lah aku selalu mengingatkan mu untuk menyiapkan segelas air di atas meja. Kau tidak perlu lagi bangun untuk mengambil air didapur"

Osamu terkekeh mendengar omelan jarak jauhnya. Ia memiringkan tubuh agar lebih nyaman.

"Hm, akan kuingat nanti"

"Tidak ada 'nanti', paham?"

"Baiklah-baiklah. Jadi, apa kau menelfon hanya untuk mengomeli ku di tengah malam?"

"Disini belum tengah malam"

"Ini jepang! Kau harus ingat dimana kau berada sekarang"

"Oh"

"..."

Tidak ada sepatah kata setelah itu. Mereka berhenti berbicara satu sama lain, Osamu hanya mendengar suara hembusan nafas dari sana yang masih tidak teratur bahkan terdengar terengah-engah.

"Samu..."

"Ya?"

"Aku merindukan mu" lirih Suna terdengar menyedihkan.

Musim [SunaOsa] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang