27. [End]

936 113 41
                                    

Musim
.

.

.

.

(∆∆∆∆∆∆•∆∆∆∆∆∆)

Sebuah tangan menahan lengan putih Mei dengan sangat kencang meremas nya. Segera, kulit putih Mei meninggalkan bekas kemerahan.

"Menampar pasien adalah sebuah kejahatan Nona muda. Tidak kah kau tau itu? Aku tidak pernah tau kau lebih berani terhadap 'aku' yang itu dari pada aku yang ini"

*maksud Atsumu 'aku' yang itu adalah Osamu.

Mei menoleh kearah sang pemilik tangan. Atsumu tersenyum masam kearah nya dan semakin mengencangkan cengkraman tangan nya. Mei terus bolak balik untuk menatap Atsumu dan Osamu secara bergantian dan segara wajah nya jatuh. Menjadi pucat dan tampak bodoh.

Ia menatap wajah Atsumu yang cerah dan terlihat sangat seaht. Tampilan yang sama dengan yang ia temui kemarin. Sebaliknya, orang didepan nya ini tampak sangat berbeda terutama saat mata Mei melirik ke lengan baju Osamu yang tergulung ke atas. Ada banyak sekali bekas jarum infus. Bahkan Mei tidak yakin itu semua sungguhan atau hanya sesuatu untuk menarik pandanga matanya, sebelum Osamu dengan paksa menarik lengan baju nya.

Orang dihadapannya terlihat jelas seorang pasien. Jadi apa maksud nya ini semua? Dia tidak yakin yang memukuli Suna kemarin adalah orang sakit-sakitan ini jadi sudah pasti, yang memukuli Suna dan merusak kesenangan mereka kemarin adalah orang yang tengah mencengkram lengan nya.

Suna bergegas keluar dari kamar saat mendengar suara tamparan keras. Dan menangkap sosok Atsumu yang terlihat seperti mencoba mematahkan tangan seorang gadis.

Musim [SunaOsa] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang