18.

544 101 66
                                    

Musim bagian 18.
×
×
×

×××××

|••°••°••°••|

Baru 2 hari Suna meninggalkan negara nya, ia sudah mulai merindukan Osamu. Didalam sebuah vila, dengan banyak mobil dan pemandangan yang luas. Ia menyewa guru private agar belajar lebih leluasa dari pada kuliah dikampus. Lagi pula ayahnya juga tidak ingin membiarkan dia melirik 'wanita' lain di luar negeri. Suna menyesap puntung rokok nya yang ke 9. Ini juga adalah salah satu rahasia kecil yang ia sembunyikan dari Osamu, Suna sudah mulai merokok sejak kejadian Osamu koma 7 bulan saat itu ia merasa stress dan kepalanya menjadi semakin sakit setiap kali melihat Osamu -nya terbaring lemah diranjang rumah sakit.

Sepasang tangan seputih salju tiba-tiba melingkar di pinggang Suna membuat nya sedikit kaget namun tak berniat menepis lengan cantik itu lepas dari dirinya.

"Rintarou..." panggil gadis seumuran nya itu dengan nada yang sangat lembut sampai siapapun yang mendengarnya akan terpikat hanya dengan suara.

Tapi, tentu saja tidak berlaku pada Suna.

"Ada apa?" tanya Suna mencoba berbalik untuk melihat nya.

"Dingin sekali! Kita sudah tidak bertemu selama 1 tahun dan begini caramu memperlakukan ku? Tidak adil!"

Suna menghela nafas, mengusap pucuk kepala gadis tersebut dengn sedikit rasa ragu dan senyum terpaksa.

"Aku minta maaf, kepalaku sakit setelah perjalanan jauh. Aku terlalu lelah, Mei"

Gadis bernama Mei itu mengerutkan kening nya, wajah nya berubah cemberut. Jika dilihat lebih teliti ia terlihat sepeti masih seumuran anak Smp dengan wajah bayi nya dan kulit putih halus. Siapapun yang melihat tidak mungkin tidak tertarik.

Musim [SunaOsa] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang