27.Kemah Marvosa

64 34 15
                                    

Setelah insiden kebakaran, Mahendra menyuruh arka dan Zara menginap di kediaman Yudistira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah insiden kebakaran, Mahendra menyuruh arka dan Zara menginap di kediaman Yudistira. Awalnya Mahendra sangat marah berniat membunuh arka, tapi Zara melarangnya dan berkata.

"maaf maaf nih ya pah, Zara cuma gak mau jadi janda muda".

akhirnya Mahendra mengurungkan niatnya, dia merasa kasihan jika Zara menjadi janda, bukan karena kasihan dengan anaknya.

"Gak habis thinking gw kalo papah mau bunuh Lo!" Zara terkekeh kecil mengingat Mahendra sudah membawa pakan monky dan berniat memaksa arka agar memakannya.

Arka hanya berdecak kesal, sudah berulang kali Zara meledeknya dengan perkataan perkataan yang mengarah tentang arka anak pungut.

"atau jangan-jangan Lo?_".

"Bisa diem gak!?"ujar arka mengeraskan suaranya.

Zara hanya bungkam dan mengumpat dalam hati.

"Kaka tantik ajali Alsa bial jadi anak hitis dong!" Arsa berlari kecil menuju kamar arka dia membawa tablet Android miliknya.

"Hitis?".

"Hooh! Kaya bang alka kan dia hitis banyak yang kenal!" Ujar Arsa sambil menunjukkan tabletnya yang menampilkan postingan arka dengan berjuta like.

"Maksud kamu hits?"ujar Zara menebak dan mendapat anggukan dari Arsa.

"Gampang itu mah!" Zara menarik pelan lengan Arsa dan memangku adik tirinya itu.

"Gimana?" Arsa berkedip polos.

"Kamu punya temen cewek nggak?"tanya Zara membuat arka mengerutkan keningnya.

"Punya! Namanya loli!"ujar Arsa bersemangat.

"Nanti kamu bilang sama lilo gini_".

"Loli Kaka tantik bukan lilo! Kalo lilo enak tauk!".

"Kiko sa! Kiko!"ujar Zara kesal.

"Bilang sama loli gini 'loli mau nggak jadi pacar Arsa?' gitu!" Ujar Zara menirukan gaya bicara Arsa.

"tapi nanti Arsa bakal jadi hitis kan?"tanya Arsa berbinar.

"Jelas dong!ajaran Queen lova gak ada duanya!" Ujar Zara membanggakan diri.

"Tapi nanti kamu bilang gitu juga sama sahabat sahabat loli biar adil!" Ujar Zara mengotori pikiran Arsa.

"Owhh gitu ya?".

"Iyalah nanti mereka nangis kalo Arsa gak adil! Tapi kamu bilangnya diem diem,satu orang satu tempat yang berbeda oke?" Ujar Zara memberikan jempolnya.

"Oke!" Ujar Arsa bersemangat.

"Arsa jelek gak usah dengerin Zara tepos!"ujar arka kesal melihat adiknya yang di bodohi.

"Wah cocot Lo gak di ekstrakulikulerin ya!".

𝔐𝔞𝔱𝔠𝔥𝔪𝔞𝔨𝔦𝔫𝔤 𝔏𝔬𝔳𝔢(𝔬𝔫 𝔤𝔬𝔦𝔫𝔤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang