Sejak berenang tadi sore malamnya Yeon langsung tumbang, dia terserang demam dan menjadi sangat cerewet membuat Renjun pusing setengah mati.
Tapi bukan hanya karena Yeon demam yang membuat Renjun pusing, masalah terbesarnya adalah Jaemin yang ikut-ikutan cerewet dan terus menempel dengannya bagai koala.
Bakan lelaki manis itu tidak mau mengalah dengan anaknya membuat Renjun harus mengusap dada berkali-kali.
"Sayang aku mau buat bubur untuk Yeon dulu ya, kamu jagain Yeon disini" ucap Renjun selembut mungkin berusaha membujuk Jaemin yang tidak mau ditinggal olehnya.
Renjun khawatir jika meninggalkan anaknya sendirian dikamar, tapi dia juga tidak tega melihat Jaemin yang menangis dan merengek.
"Gak mau" ucap Jaemin dengan wajah cemberutnya.
"Terus gimana aku buatin bubur untuk Yeon? Kasihan dia lemas gitu" ucap Renjun masih berusaha sabar.
"Masaknya disini aja" jawab Jaemin membuat Renjun mendengus.
"Bawa dapur kesini maksud kamu?"
Jaemin lalu tiba-tiba menunduk membuat Renjun mengerutkan keningnya, hingga tak lama terdengar isakan kecil yang membuat Renjun melotot.
"Astaga kenapa malah nangis" Renjun menangkup wajah Jaemin dan menghapus air mata dari pipi gembul istrinya itu.
"I-injun marah hiks..." ucap Jaemin sambil terus terisak.
Renjun yang mendengar ucapan Jaemin ternganga sebentar, lalu dia menghela napas dalam.
'Sabar'
"Hey...aku gak marah sama sekali kok" ucap Renjun, dia lalu membawa Jaemin dalam pelukannya.
"M-maaf hiks...karena hormon hiks..m-mood aku jadi gak stabil..." Jaemin masih saja sesegukan kecil.
"Iya gak papa sayang aku paham" ucap Renjun sambil mengelus pelan rambut Jaemin.
"Ini salah kamu!!" Galak Jaemin tiba-tiba dan mendorong Renjun agar pelukan mereka terlepas.
"Loh kok..."
"Kamu yang buat perut aku gede ini!!" Sinis Jaemin sambil menunjuk perut buncitnya.
Renjun ingin tertawa rasanya apalagi melihat hidung Jaemin yang memerah karena menangis dan pipi gembulnya ditambah matanya yang melotot lucu.
Menggemaskan sekali!
"Aku benci kamu!" Ketus Jaemin dan dia memalingkan wajahnya dari Renjun.
"Aku juga sayang kamu!" Balas Renjun membuat Jaemin memperagakan gestur orang yang ingin muntah.
"Kamu jagain Yeon ya, aku buatin bubur bentaran doang" ucap Renjun dan dia mengecup pipi Jaemin sekilas sebelum keluar kamar.
Jaemin yang ditinggal menghela napasnya lalu dia berpaling menatap anaknya yang ternyata sudah tertidur.
Jaemin lalu mengecek suhu badan Yeon dan dia bernapas lega karena suhu badan anaknya itu sudah lebih turun dari yang tadi sore.
Menatap wajah damai anaknya yang sedang tidur itu membuat Jaemin tersenyum kecil, wajah Yeon itu jiplakan Renjun sekali sampai rasanya Jaemin hampir tidak berkontribusi apapun.
"Semoga kamu mirip mama ya sayang" ucap Jaemin sambil mengusap perutnya lembut.
Sangat tidak adil nanti jika anak keduanya tidak mirip dengannya lagi, Jaemin ingin menangis 40 hari 40 malam saja kalau sampai itu terjadi.
Jaemin lalu mengecup kening Yeon dengan sayang dan dia membaringkan dirinya disebelah Yeon memeluk erat anak kebanggaannya itu.
"Sayang banget sama anak gantengku ini" gemas Jaemin dan menguyel-nguyel pipi Yeon membuat Yeon mengeliat sedikit terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan S2 || Renmin
RomanceKehidupan pernikahan itu tidak pernah mudah🙂 Renmin Area⚠️ Top : Renjun Bot : Jaemin Warning!!!! Cerita ini khusus untuk Renmin jadi yang gak suka sama kapal ini lebih baik skip aja!🚫