Renjun menghela napasnya entah sudah yang keberapa kalinya sejak tadi, dia lalu memijat pelipisnya lelah.
Saat ini Renjun sedang mengecek saham perusahaan yang baru dia bangun setelah berhenti menjadi idol selama ini dan ternyata sahamnya sedang terkendala hingga mengalami penurunan.
"Apa-apaan ini, aku sudah menanam banyak saham" ucap Renjun kesal.
"Shit!" Umpat Renjun saat melihat balasan pesan dari sekretarisnya yang sangat tidak memuaskan baginya.
Memandang jam yang sudah menunjukan hampir pukul 12 malam itu membuat Renjun lagi-lagi menghela napas kasar, dia sangat pusing ditambah dengan dirinya yang juga baru terjun kedunia bisnis begini yang mana membuatnya sedikit kesulitan dalam mengelola perusahaannya.
"Memusingkan sekali" keluh Renjun.
Menutup kasar laptopnya Renjun menyandarkan tubuhnya pada kursi dan termenung menatap plafon, pikirannya jadi melayang ke berbagai hal.
Jika dipikir lagi sudah hampir 2 tahun dirinya berhenti menjadi idol, Renjun melepaskan seluruh mimpinya dan juga prinsip hidupnya selama ini.
Jujur Renjun terkadang rindu merasakan tampil diatas panggung lagi, mengingat semua perjuangannya selama ini untuk bisa menjadi idol yang dikenal membuat Renjun sedih juga.
Renjun sudah berusaha keras mengejar mimpinya dan menjadi seorang idol, dia bertahan sekuat tenaganya menahan setiap cacian haters padanya bahkan kritikan dari fansnya sendiri, Renjun juga tetap bertahan walau sering diperlakukan tidak adil demi mimpinya. Tapi sekarang Renjun harus meninggalkan semuanya.
"Huhh!" Renjun menghela napas lalu tertawa pelan.
Renjun lalu mengambil hpnya dan membuka akun twitternya yang selama tidak pernah dia pakai lagi, Renjun lalu membuka akun fanbasenya dan dia tersenyum saat melihat banyaknya postingan dari para fans yang menyatakan betapa rindunya mereka pada dirinya.
"Aku juga rindu kalian" lirih Renjun.
Saking asiknya Renjun bahkan terlalu larut membuka semua postingan beberapa akun fanbasenya dan dia tertawa, hatinya menghangat saat tau banyak yang merindukannya.
"Injun..." Renjun menoleh saat mendengar panggilan dengan nada pelan itu.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Renjun saat melihat Jaemin yang berdiri mematung didepan pintu ruang kerjanya.
"Kamu masih bekerja?" Tanya Jaemin.
"Kenapa?" Tanya Renjun balik.
Jaemin terdiam sebentar kemudian berjalan mendekat pada Renjun dan berdiri dihadapan laki-laki itu.
"Mau makan mie" ucap Jaemin pelan membuat Renjun mengerutkan keningnya.
"Kan tadi sudah makan" ucap Renjun.
"Tapi aku mau makan lagi dan sekarang mau makan mie buatan kamu" jawab Jaemin membuat Renjun terdiam menatapnya.
"Kalau masak sendiri bisa tidak sayang?" Tanya Renjun pelan membuat Jaemin menggeleng.
"Maunya kamu yang masak" ucap Jaemin.
"Aku masih bekerja" jawab Renjun yang sangat Jaemin pahami sebagai sebuah penolakan dari suaminya itu.
"Tapi masak mie kan cuma sebentar" ucap Jaemin sambil mengusap perut buncitnya.
Renjun menghela napasnya lalu dia memegang tangan Jaemin "Aku selesaikan pekerjaanku dulu baru kita masak mie mu?" Tawar Renjun tapi Jaemin menolak.
"Aku lapar" ucap Jaemin.
"Aku selesaikan pekerjaanku dulu ya, sebentar lagi" bujuk Renjun yang malah membuat Jaemin merengut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan S2 || Renmin
RomanceKehidupan pernikahan itu tidak pernah mudah🙂 Renmin Area⚠️ Top : Renjun Bot : Jaemin Warning!!!! Cerita ini khusus untuk Renmin jadi yang gak suka sama kapal ini lebih baik skip aja!🚫