Sahabat berempat jadi tigaաɑղíԵɑ íԵմ ҍҽɾӀíɑղ ҍҽɾʍɑհkօԵɑ, հíӀɑղց ʍɑցkօԵɑղվɑ յɑժíӀɑհ ҍҽɾӀíɑղ ҍҽɾՏɑվɑԹ, հíӀɑղց ՏɑվɑԹղվɑ յɑժíӀɑհ ʍɑӀɑíkɑԵ ԵɑղԹɑ ՏɑվɑԹ ժɑղ ҍҽɾԵҽӀɑԹɑk kɑkí Տմɾցɑ.
Wanita adalah berlian yang sangat berharga. Putri kecil dari seorang pemimpin ( ayah). Keluar dari rahim sang malaikat tak bersayap dan kaki bertelapak surga ( ibu ). Ada lagi sih tapi baca aja yah.
SELAMAT MEMBACA°°•••🖤🖤🖤•••°°
Pagi yang indah sinar matahari menyinari bumi dengan sangat indah. Di balik tirai sebuah kamar bernuansa Eropa terdapat seorang gadis kecil berusia 16 tahun yang kini sudah menduduki bangku SMA kelas 2.
" Selamat pagi Nona, hari ini tuan muda akan pulang dari perjalanan bisnis dari Hongkong" ujar pelayan wanita itu kepada Naumi yang sedang membaca komik kesayangannya ( Saitama ).
" Iya" ujar Naumi singkat dan sang pelayan pun pergi.
" Udah lama banget dia perginya. Gua ngeri Bambang. Tapi, mau gimana lagi coba risiko jadi istri sirih" ucap Naumi berdigik ngeri mengingat malam yang panjang yang di penuhi dengan desahan, tubuh yang di penuhi keringat, dan di tambah usapan lembut dari Farhan.
" Gua jadi ngeri" ujar Naumi ngeri. Naumi berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.
Selang beberapa menit Naumi keluar dari kamar mandi menuju ruangan pakaian ( jangan heran pakaian sekarang ada ruangannya juga). Naumi memilih Rok putih panjang di tambah baju berwarna navi, dan hijab simpel berwarna putih.
Selesai memakai pakaiannya Naumi keluar dari dalam ruang baju menuju dapur.
" Pagi Bu" ucap Naumi sopan menyapa kepala pelayan villa bak istana itu. Di balas dengan senyuman ramah dari kepala pelayan itu.
" Pagi Non. Non, mau masak?" Ucap wanita tua berusia 47 tahun berbalik badan menghadap Naumi. Naumi terkenal sangat akrab dengan pelayan di vila karna batasan yang beri Farhan sangat berlebihan padanya.
" Iya bi, gua pengen makan telur goreng, nasi goreng, sama sayur col" ujar Naumi berjalan menuju kulkas yang berisikan sayur sayuran.
" Yaudah bibi tinggal yah soalnya ada kerjaan lain yang harus bibi urus" ucap sista berjalan meninggalkan Naumi sendiri di dapur. Di balas anggukan kecil dari Naumi.
Naumi mengambil beberapa bahan makanan yang akan ia masak. Sehabis mengambil bahan bahannya.Pertama Tama Naumi memotong bawang merah.
" Hai sayang, yang jangan pakai jilbab kalau di dalam rumah vila" bisik seorang laki laki di telinga milik Naumi. "Ya Allah selamatkan lah hambamu ini dari om om kurang akhlak ini" batin Naumi.
Farhan menaikan tangannya untuk membuka hijab wanitanya itu. Full, Farhan membuka hijab Naumi dengan sangat pelan dan memperlihatkan leher kesayangan Farhan yang sangat ia rindukan.
Cup
Cup
CupFarhan melingkar tangannya di pinggang ramping milik Naumi, kemudian membuat tanda kissmark di leher Naumi.
Naumi yang merasakan itu berhenti memotong bawang dan menahan diri agar tidak menonjok laki laki yang di belakangnya ini. " Bismillahirrahmanirrahim kagak dosa nonjok suami sendiri" batin Naumi mengambil ancang ancang.
Farhan yang sudah tau kegelisahan wanitanya terkekeh pasalnya wajah Naumi yang putih bersih dan lembut menjadi merah buah naga.
" Yang satu tonjokan 10 ronde" ucap Farhan terkekeh melihat ekspresi Naumi yang sangat menggemaskan. Sementara Naumi merasakan bulu bulunya berdiri mendengar perkataan Farhan.
" Auto mau masak dulu bambang" ujar Naumi melepaskan pelukan tangan Farhan dari pinggang nya.
" Tuan, anda mendapatkan panggilan dari Mrs, Downel " ujar salah seorang kaki tangan Farhan. Farhan berdecak kesal waktu indahnya bersama sang kekasih di ganggu.
" Yang 25 ronde yang ntar malam " ujar Farhan berjalan menjauh dari Naumi dengan senyuman nakalnya.
" Kagak bisa bangun gua njirr" ujar Naumi melongo mendengar kan perkataan Farhan tadi.
Selesai makan Naumi berjalan menuju ruang pribadi Farhan niatnya mau ke mall langganan Farhan buat belanja baju, tapi karna pakaiannya yang masih sangat banyak dan Masih bagus bagus mengurung niatnya. Sekarang Naumi mau ke supermarket mau beli cemilan kesukaannya.
Tok tok tok
" Siapa"
" Gua"
" Masuk ngak di kunci, habis masuk kunci" ujar Farhan dengan suara has seraknya.
Ceklek
Naumi memasuki Ruangan Farhan yang sangat megah bernuansa Eropa itu. Naumi berjalan mendekati Farhan hingga tepat di depan meja kerja Farhan.
" Sini" ujar Farhan menepuk pelan pahanya sebagai kode.
" Kan ada sofa bambang ngapain duduk di paha lu" ujar Naumi menunjuk nunjuk paha besar milik Farhan.
" 30 ronde" ujar Farhan menatap lekat wajah Naumi.
Mendengar kata Farhan Naumi bergegas berjalan menuju di kursi Farhan dan menduduki paha Farhan yang besar. Sementara Farhan melingkari tangannya di pinggang ramping milik Naumi sembari menghembuskan nafasnya di leher jenjang milik Naumi.
" Kagak bisa nafas lu, ngehembusin nafas lu di leher gua" batin Naumi geli dengan hembusan nafas Farhan.
" Mi tatap gua" ujar Farhan berpaling dari leher Naumi ke wajah Naumi atau lebih tepatnya di bibir Naumi.
Naumi yang mendengar itu perlahan berpaling menatap Farhan yang kini berada sangat dekat dengan wajahnya. hingga hembusan nafas Farhan sangat terasa di wajah Naumi. " Nampol suami mesum dosa ngak sih?" batin Naumi.
Farhan menatap setiap inci wajah Naumi yang sangat ia rindukan itu. Mata Naumi yang kecil nan tajam, bibir kecil yang tebal, pipi embem, dan rambut hitam panjang lurus yang melekat pada dirinya.
Cup
Cup
CupTangan Farhan yang tadinya berada di pinggang Naumi kini beralih memegang pipi Naumi dengan kecupan di wajah yang bertubi tubi.
" Mau kemana?, Gua Anter yah" ujar Farhan menatap manik mata Naumi."siap siap gih,tapi dandannya jangan cantik cantik, hm" sambung Farhan di tengah tengah membatunya Naumi akibat ciuman bertubi tubi dari farhan.
Jangan lupa vote and komen
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZURIN
Teen Fictionsaat janji terikrar di antara para pejanji itu pastilah ada penghianatan cerita tragis tentang empat persahabatan yang selalu mengisi kekosongan masing masing di antara mereka berempat jika semua orang menghinamu ingatlah ada seorang sahabat yang me...