Chat
Manusia kurang otakNaumy
Dimana?Farhan
Di Perusahaan yourNaumy
Ikut🥺Farhan tersenyum geli melihat balasan Naumi yang sangat imut. Semenjak ia sering sekali pulang di rumah Naumi jadi mulai terbiasa dan nyaman dengan perhatian Farhan.
Farhan
Ngapain mau ikut?Naumy
Iiiii ikut aja🥺
Bosan di Fila terusFarhan
Nanti gua nyuruh pak nam yang datang jemputNaumy
Mau gangguin kamu kerja😝Farhan
Iya iya nanti aku hukum di kasurLagi lagi Farhan dibuat geli oleh NAUMI. Tapi, kali ini geli geli gemes dengan tingkah naumy. Farhan seorang CEO perusahaan elektronik yang sangat sukses yang sudah berusia 29 tahun menikahi seorang Naumi yang berusia 16 tahun.
Naumy
Iiii namau kamu😤
Iii Farhan kek buaya tak berbuntungFarhan
Sini kamu aku buntinginNaumy
Ngak mau weeeee
Udah pak nam udah datang
Naumi mau acak acak berkas penting
😝😝😝😝Farhan menaruh handphone nya di meja yang terbuat dari kaca yang berwarna biru laut dalam. Perusahaan your yang sedang ia tempati untuk kerjasama antar perusahaan. Perusahaan your adalah perusahaan emas ternama milik ayah Rin.
Sedangkan saat ini situasi di ruangan CEO menjadi riuh dan tegang tergabung menjadi satu. Seorang dokter psikologis telah datang untuk pemeriksaan rutin Rin.
" Ketua OSIS? Paman? Galak? Kulkas es krim? " ujar Rin yang sedang duduk di sebuah sofa dengan bunda berada di samping kiri Rin, Reno yang berada di samping kanan Rin, ayah Rin berada di sofa sendirian, ayah Levil berada di depan Reno, ibu Levil berada di depan Hani, dan Levil berada di depan Rin yang di batasi sebuah meja.
" Gua paman lu dan elu harus sopan sama gua" tekan Levil menatap datar pada Rin. Sedangkan Rin hanya menatap Levil bingung. " Kembar" Rin menunjuk ayahnya dan Levil secara bergantian. Erfan mengerutkan keningnya melihat tingkah putrinya sembari memijat pelipisnya.
" Bunda mau es krim. Tapi, harus paman yang beliin" tintah Rin yang mendapat lototan dari Levil.
Erfan memencet sebuah tombol hijau yang berada di sampingnya. Beberapa detik kemudian datanglah seorang sekretaris yang tadi melayani mereka bertiga. " Ambilkan bingkisan yang di berikan oleh keluarga No ( marga keluarga Levil ) " tintah Erfan pada sekretaris nya itu yang di balas dengan anggukan kecil.
Reno hanya bisa mengotak-atik otaknya yang sedang pusing dengan tingkah adiknya yang manja. Sedangkan Bunda hanya dapat terdiam dengan tingkah Rin.
" Permisi bisa saya periksa sekarang Nona Rin nya " ujar seorang psikiater pada Erfan dan Hani. Hani mulai menjauh dari Rin memberikan Ruang untuk psikiater itu.
" Rin kita dari mulai menggambar yah" ujar psikiater itu memberikan papan putih dan licin dan sebuah cat air. Rin hanya mengangguk mengikuti arahan dari psikiater itu.
Rin mula mula membuat bulatan memutar berwarna hitam, lalu membuat titik titik merah di bagian bulatan memutar berwarna hitam. Setelah itu sebuah warna putih dengan tetesan mencampuri lukisan itu.
Rin memberikan gambarannya itu pada psikiater. Psikiater mula mula terdiam melihat gambarannya hingga sebuah senyum tergambar di bibir psikiater itu.
" Keadaannya semakin membaik. Hanya saja, Rin seperti robot yang hanya mengikuti perintah dan sulit baginya untuk menerima orang baru di dunianya. Karna itu, dunianya sangat membosankan" jelas psikiater itu pada semua orang. " Saya hanya bisa menyarankan perjodohan untuk masalah percintaan Nona Rin" ujar psikiater itu.
Erfan hanya terdiam menatap putrinya ia mengerti mengapa putrinya seperti robot. Sedangkan Hani menatap seduh anak tirinya. " Baiklah, terima kasih. Reno antar Nona Elin hingga di depan perusahaan" tintah Erfan pada putranya.
Rin adalah satu satunya anak perempuan kandungnya. Karna itu, Rin di berikan perilaku khusus di keluarga ini. Ibu Rin adalah wanita yang sangat tegas dan dingin ia selalu menekan Rin agar menjadi apa yang dia mau di tambah Erfan yang masa bodoh dengan putrinya saat itu karena banyaknya urusan pekerjaan.
Saat kecil Rin selalu di marahi oleh ibunya hingga membentuk sifat yang keras dan mudah emosi pada dirinya.walaupun begitu Rin memiliki otak yang cerdas turunan dari Erfan. Wajah yang cantik, kulit yang putih, dan bulu mata yang lentik, namun sayang Rin memiliki tubuh yang bontot bukan kurus tinggi itu membuat ibu Rin selalu menekan Rin untuk diet ekstra.
Ibu Rin adalah pecinta kesempurnaan. Berbeda dengan Samin kakak Rin yang sudah hampir mendekati sempurna dari kecil hingga ia dewasa. Tubuh yang tinggi, tubuh yang atletis, bola mata yang berwarna biru, tampan nan rupawan, dan otak yang sangat cerdas membuatnya tidak mendapatkan tekanan.
" Rin, jelek yah" lirih Rin menatap semua orang. Semua yang ada di ruangan CEO hanya terdiam memalingkan tatapan mereka dari Rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZURIN
Teen Fictionsaat janji terikrar di antara para pejanji itu pastilah ada penghianatan cerita tragis tentang empat persahabatan yang selalu mengisi kekosongan masing masing di antara mereka berempat jika semua orang menghinamu ingatlah ada seorang sahabat yang me...