mulai

21 7 0
                                    

Selamat datang
.

.

.

.
Selamat datang kembali

Saat Rin sedang duduk di sebuah tongkrongan yang kebetulan sepi. Dengan gula gula hot hot yang ia gigit gigit membuat suara gemuruh. Ini hari ia bolos karna, ia belum siap bertemu dengan masa lalunya kembali.

Naumi pasti masih membenci dirinya Sedangkan, Violet. Kemarin Rin sudah mengecek sekolah lama Violet berkat bantuan dari Riani. Rin menghela nafasnya menatap lima orang gadis yang sedang ber Senda gurau di depan sebuah mall.

" Tawa dan tangis selalu berdampingan" ujar Rin dengan senyum smirknya. Berdiri menghampiri lima gadis itu. Sementara Riany dari ke jauhan memantau tindakan Rin.

Ke lima gadis itu tertawa dengan sangat bahagia seperti tidak memiliki beban hidup. Sementara dari kejauhan seorang orang berhenti dari langkahnya menatap tindakan apa yang akan di lakukan Rin.

Disinilah semuanya akan di mulai

Tawa dan tangis saling berdampingan
Kehidupan dan kematian salting berdampingan
Benci, cinta, dan penyesalan berdampingan

Mulai

Tampak Riany berada di kejauhan dari arah kanan. Sedangkan Rizula, berada di kejauhan dari arah kiri. Rin adalah pertengahan di antara mereka berdua.

"Hay" sapa Rin pada lima gadis yang tengah melihat lihat pakaian yang terpajang dari luar mall. Semuanya menoleh pada Rin. Melihat dari bawah hingga ke atas semua pakaian dan aksesoris Rin adalah brendet.

"Mau belanja bareng" ujar Rin membuat ke-lima gadis itu saling menatap satu sama lain. Kalian pasti sudah tau apa yang ada di pikiran mereka.

" Boleh, janji kita di belanjain Ampe puas" tanpa rasa malunya. Senyuman smirk milik Rin mengembang dengan sangat baik.

" Tenang aja" Rin memasuki mall tersebut di ikuti lima gadis tersebut. " Kalian akan berbelanja sampai puas hingga tak ingin berbelanja lagi" gumam Rin.

••toilet••

Byur
Plak
Bugh

Rin mengisap gula gula hot hot miliknya di depan toilet di sebuah mall. Dengan santainya Rin melarang semua orang yang akan memasuki toilet wanita.

Suara pukulan, tamparan, dan siraman air menggema di dalam toilet wanita. Rin berusaha menyuasaikan dirinya dengan suara indah itu.

Beberapa saat kemudian Riany keluar dengan perasaan lega. " Selesai" ujar Riany tampak puas dengan mahakaryanya. Entahlah auto rasa ini akibat dari perbuatan mereka sendiri.

" Gua ngak tau kenapa lu selalu bantuin gua. Tapi, thanks" Rin menoleh pada Riany yang menatapnya datar. " Gua ngak tau kalau lu bisa jadi iblis" Riany mendekat pada Rin.

" Hm orang baik adalah ratu iblis yang sebenarnya" ujar Rin memainkan gula gulanya lalu membuangnya ke dalam tong sampah dalam sekali lemparan.

••School••

Semua teman teman Rin terdiam. Menatap satu sama lain. Saat ini pak Mahmud selaku guru BK menanyakan keberadaan Rin dan Riany. Rin dan Riany tidak masuk dua mata pelajaran. Padahal tadi mereka absen di buku wali kelas.

Naumi dan Violet menatap bangku Rin yang kosong. Apakah karena dirinya Rin tak masuk sekolah atau karena ada hal lain. Naumi mengingat ucapannya dulu yang mengatakan Rin memang ratu iblis pembawa sial.

RIZURINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang