pertemuauan

40 24 0
                                    


Selamat tidur

.

.

.

Udah kalau ngak suka
Ngak usah di baca
.

.

.
Dadah semuanya

.

.

🖤 Pertemuan yang di tunggu 🖤

.

.

Rizurin

( Rizula🖤Rin)

.

.

Malam yang sepi di tengah jalan raya di depan perumahan yang cukup besar. Rizula berjalan bolak balik menunggu semua lampu yang ada di rumah itu mati.

Sesekali Rizula berlari ke samping perumahan itu. Melihat kamar milik Rin. mengecek apakah Rin sudah tidur atau belum.


Sekarang sudah menunjukkan pukul 01:00. Rizula Melihat kamar milik Rin masih terang. Tapi terangnya bukan berasal dari lampu ataupun yang lainnya. Seperti senter handphone yang sengaja di nyalakan.

Rizula mulai khawatir dengan keadaan Rin. Memanjat pagar yang lumayan tinggi. Sesekali Rizula melihat keadaan sekitar." Huh, semangat Rizula demi ketemu masa depan" Rizula agak kesusahan memanjat pagar tersebut karena licin.

Rizula berhasil melewati pagar dan sekarang harus berpikir bagaimana caranya mencapai lantai dua. Rizula melihat sekitarnya mencari sesuatu yang dapat di gunakan untuk mencapai lantai dua.

Rizula manaiki sebuah tangga yang ia temukan di sebuah rumah kaca di belakang rumah. Rizula berhenti sejenak mendengarkan tangisan seorang anak perempuan.

" Jelek banget yang buat cantiknya akoh nangis" ujar Rizula kembali menaiki tangga. Hingga sampai ke balkon kamar Rin.

Menangis dalam diam adalah tangisan yang sangat menyakitkan. Bukan pertama kalinya Rizula melihat belahan jiwanya menangis dalam diam.

" A.... Banjir banjirr tolong... Banjirr" pekik odong.

" Tolongin njir, bidadari gua nangis" pekik Edeng

" Bidadari yang ngendaliin kita bangsat" bentak Odong.

" Emang kita di kendalikan sama siapa anj" ngegas Odong.

" Kita itu kaos kaki goblok" bentak Odong pada Edeng.

" Iya juga yah" dengan santainya Edeng.

Rin mendengar suara yang begitu familiar. Berjalan ke arah balkon. Menyingkirkan horden yang menghalangi pandangan Rin.

" Maa syaa Allah calon rahimnya ada junior gua" ujar Odong.

" Berkhianat kuyy" ajak Edeng pada odong.

RIZURINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang