Saat ini Rin sedang berada di balkon kamarnya menatap bulan dan bintang bintang. Sesekali ia menutup matanya merasakan malam yang dingin.Besok Naumi akan masuk sekolah. Tapi, Naumi kelas dua bukan kelas satu. Semuanya akan di mulai. persahabatan yang dulu runtuh akankah dapat terbentuk kembali. Sahabat yang dulu berempat kini menjadi tiga. Nola? Dialah bagian yang hilang.
Rin menghela nafasnya menatap malam yang gelap. Apakah yang akan terjadi besok? Besoknya lagi hingga tahun depan. Akan kah semuanya berlalu tanpa adanya makna. Akankah ia menemukan kebahagiaannya yang sebenarnya.
Rin berbalik masuk ke dalam kamarnya. Arahnya tertuju pada meja belajarnya. Rin membuka laci dari meja belajarnya. Di dalam diary ini sebuah curahan hati, Nola yang tertulis. Rin hanya menatap diary itu. Tak berani membukanya. Diary ini tersimpan tanpa terbuka sama sekali selama tiga tahun.
Ia tak ingat bagaimana bisa mereka berdua berada di rumah sakit. Yang ia ingat hanya Nola yang berusaha menyelamatkannya. Tapi, mereka berdua lah yang celaka. Setelah, itu tak ada lagi yang ia ingat. Seharusnya tak ada yang menyelamatkan mereka itulah dipikirkan Rin.
••scholl••
Naumi telah bersiap siap menghadapi dunia barunya kembali. Masih terdapat kemarahan di dalam hatinya. Tapi, ia tak bisa membenci Rin. Tak adakah solusi dalam persahabatan ini.
Farhan kali ini mengantar Naumi sampai di parkiran. Farhan menatap Naumi sejenak. " Kenapa? Hm " Naumi menoleh mendapati Farhan yang tengah khawatir memegangi pundaknya. Naumi memeluk Farhan rasanya ia ingin sekali memutar waktu. Tapi, itu tidak akan pernah bisa terjadi.
"Membenci dan menyesal dua kata yang selalu berdampingan" ujar Farhan yang paham dengan tingkah laku Naumi. Naumi merenung sejenak di pelukan Farhan. Asal Naumi tau akan sesuatu tentang Rin.
Tepat di samping mobil sport milik Farhan ada sebuah mobil berwarna putih yang sedang memakir. Di sebelahnya ada lagi sebuah mobil sport berwarna merah.
Naumi melepaskan pelukannya memilih keluar dari dalam mobil. Mata Naumi memicin melihat soso yang sangat mirip dengan Violet. Gadis itu tersenyum melihat Naumi membuat Naumi terpaku.
" Otak kotor" ujar Violet menunjuk Naumi. Naumi mengerutkan dahinya dan menolak pinggangnya. Kurang asam julukannya yang dulu masih saja di ingat. Senyum Naumi mengembang. Tapi, terdapat rasa sedih di hatinya.
Rizula keluar dari dalam mobil sport berwarna merah miliknya mendapati mobil Reno dan Rin sudah terparkir. Kemudian ia berbalik mendapati Violet dan Naumi berpelukan. Apakah Rizula mengenal Naumi dan Violet? Yes Rizula mengenal mereka berempat lebih tepatnya.
Rizula berjalan meninggalkan mereka berempat termasuk Farhan dan Yamin. Ia memilih pergi ke kelas calon istrinya.
Sesampainya di kelas X IPS 2 Rizula tidak mendapati Rin, Yang ada hanya Reno. Tanpa, berpikir panjang ia memilih pergi dari kelas X IPS 2. Kemana anak itu pergi yah. Padahal biasanya ia selalu menempel pada Reno.
" Ngapain lu ke kelas X IPS 2?" Rizula membalikkan badannya melihat sosok astral dari planet Pluto. " Ada deh, kepo lo maemonah" jawab Rizula dengan tingkah bencong. Leondra menatap jijik pada Rizula.
" Aduh aduh kakanda Leondra" Faizin tiba tiba saja datang dari arah belakang mencolek dagu Leondra. " Kakanda ratumu ini kangen.." Faizin bertingkah layaknya ratu dan Leondra adalah raja.
" Jijik gua anj" maki Leondra pada Faizin yang mewek bak gadis terlena. " Lecehkan aku kakanda" Faizin menaikan punggung tangan kanannya menyentuh dahinya. Membengkokkan badannya.
" Perkosa Faizin kakakanda" Baki makin menjadi jadi menempel pada Leondra. " Kakanda ratu mu ini ingin melahirkan ahh" Faizin memegangi perutnya yang buncit ala ala wanita hamil.
" Bangsat gua masih lurus" Leondra mendorong Baki jauh jauh darinya. " Kakanda " Faizin me colek bahu Leondra. " Ahh love you kakanda ahh mphh" entah di rasuki apakah Faizin bertingkah seperti wanita yang di hubungi badan oleh Leondra.
" Kakanda, aku juga mau di lecehkan" ujar Baki membuat Leondra frustasi. " Lu berdua setres" ujar Leondra berniat pergi meninggalkan mereka berdua. Tapi, di tahan oleh Faizin.
" Kakanda sungguh tega engkau kakanda" argh rasanya Leondra ingin sekali memutilasi mereka bertiga. Ayunda merasa ini seru akhirnya ikut ikutan membuat Leondra frustasi. "Hiks hiks dari pada sama kakanda mongki, mending lu Ama gua aja yuk " Faizin merangkul Ayunda.
" Enak aja lu " Leondra melepaskan rangkulan Faizin menarik Ayunda di pelukanmu. " Enak aja lu main rangkul rangkul aja. Punya gua inI" Leondra mendekapkan Ayunda dalam pelukannya.
" Kakanda ngak boleh gitu. Harus adil" ujar Baki bertingkah seperti perempuan. Rizula yang dari tadi melihat tingkah mereka tertawa terbahak bahak.
" Oke bro puasin diri lu Ama satu istri waras yang duanya istri berbatang" Rizula berjalan meninggalkan mereka berempat.
"Neneng cantik mending Ama kakang Faizin dari pada Ama kulkas rusak" goda Faizin pada Ayunda. Leondra melototi Faizin danmenciki kepala faizin. " Mending Ama om yuk. Nanti om kasih blackcard" Baki mengeluarkan satu blackcard dari dalam sakunya. Ayunda tak dapat melihatnya di karenakan wajahnya berada di dada bidang milik Leondra.
" Se aye lu cupang " Leondra mengeluarkan dompetnya terlihat lima blackcard. Faizin dan Baki membulatkan matanya. Sungguh pemandangan yang indah.
" Jadikan aku lolimu kakanda " Faizin menempel pada Leondra. Sedangkan Leondra berusaha menghindar. " Lu berbatang anj" Leondra menendang bokong Faizin.
"Jadikan aku istri sirihmu ganteng ah" giliran Baki yang berusaha menyingkirkan Ayunda dari pelukan Leondra.
Plak
Plak
PlakLeondra memukul mereka berdua dengan sangat geram. Ayunda melepaskan pelukan Leondra tertawa melihat Baki dan Faizin. " Mampus lu berdua" Faizin dan Baki memegangi pipinya yang di tampar oleh Leondra.
" Sakit, Neneng obatin yah" Faizin menarik Ayunda. Tapi, dengan sigap Leondra menggendong Ayunda layaknya memikul beras. " Ngak bagus naruh berlian di tengah koridor" ujar Leondra berjalan meninggalkan mereka berdua.
Siapa yang mau jadi ratu Leondra
Jangan lupa
Follow
Vote
KomenAyolah guys jangan patahkan semangat author
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZURIN
Teen Fictionsaat janji terikrar di antara para pejanji itu pastilah ada penghianatan cerita tragis tentang empat persahabatan yang selalu mengisi kekosongan masing masing di antara mereka berempat jika semua orang menghinamu ingatlah ada seorang sahabat yang me...