BAB XVI

1.3K 192 45
                                    

"Mi, kursus mobilmu gimana? Maaf ya gak bisa nemenin kamu akhir-akhir ini. Kelas dua belas semakin sibuk." kata Manda saat ia dan Bumi terhubung di telpon.

"Yaa gitu, besok pertemuan terakhir." balas Bumi yang sedang menikmati mango cheese cake buatannya sendiri.

"Mau kuantar gak sayang?" tawar Manda. Cewek itu sedang rebahan di kasur.

"Gak usah, kamu ada bimbingan kan? Aku bisa sendiri." hampir setahun mereka pacaran dan banyak perubahan yang terjadi. Bumi masih tsundere dan akan tetap begitu, hanya saja tidak sedenial dulu dan perlahan sifat aslinya keluar.

Sekarang mereka sudah naik ke kelas dua belas, bahkan sudah akhir semester satu. Bumi juga tidak lagi bersekolah di rumah semenjak sesi konselingnya berakhir. Ia memutuskan untuk pindah di sekolah internasional yang tak mengatur rambut.

"Haduh.. kenapa sih IPA dan IPS hari bimbingannya dibedakan?!" Manda kembali protes pada hal yang telah lama ia pertanyakan.

"Makanya linjur aja sini ke soshum." balas Bumi malas.

Mereka akhirnya membahas banyak hal lain soal jurusan kuliah, kampus impian, hingga usaha yang telah dan akan mereka lakukan.

Hubungan mereka berkembang secepat itu. Dari yang awalnya Manda mengejar Bumi, Bumi terus-terusan denial, masalah menimpa, hingga bisa jadian namun Bumi tetap mementingkan ego, sampai akhirnya di titik mereka sudah bisa menerima dan terbuka satu sama lain.

Kalian ingat pas Manda menghukum Bumi pertama kali? Di keesokan harinya gadis itu menemukan sekotak mainan s*x di kamar Bumi. Setelah sedikit pemaksaan akhirnya Bumi mengaku kalau dia memang suka main sendiri.

Sempat sih Manda tergoda untuk melakukan hal senonoh. Tapi kemudian ia teringat dulu ia pernah berjanji pada dirinya untuk tidak melakukan itu diluar pernikahan.

Sekali dua kali Manda melakukan spanking atau fingering. Hanya jika ia merasa benar-benar kesal pada etika kekasihnya.

"Btw beb, telponnya kumatiin ya? Aku mau makan malam dulu. Kamu juga jangan lupa makan sayang. Atau perlu kupesanin makanan?"

"Gak usah Man. Kamu sering banget pesanin aku makan. Ini lagi makan kue juga." jawab Bumi mendekatkan HPnya ke mulut agar Manda bisa dengar suara kunyahan.

"Iya iya, tapi habis itu harus tetap makan nasi."

"Ih gak mau."

"Makan atau-"

"Iya ntar makan. Ngancam mulu sial."

"Hm soalnya kamu suka di dominasi. Kutegasin dan kutekan dikit aja langsung tegang."

"Bacot."

Manda terkekeh setelah Bumi mematikan sambungan sepihak. Wajah cowok itu pasti sudah merah menggemaskan sekarang.

Manda menghela nafas setelah sambungan terputus, "Mi, gua harap kita bisa langgeng.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Femboy I Love | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang