05. Breakfast

1.3K 241 33
                                    


"Keluar dari rumah gue."

"Tapi Aku laper."

"Beli sendirilah, ngapain ngadu ke gue? Udah, sana keluar." Jennie memasang wajah cemberutnya saat Chaeyoung sedikit membentaknya.

"Denger ya, kita ini orang asing-"

"Kita udah kenalan loh? Kamu tau nama aku, aku juga tau namamu." Potong Jennie.

Chaeyoung menarik nafasnya perlahan dan memalingkan wajahnya sebentar lalu kembali menatap Jennie, "oke, kita saling kenal tapi cuman sebatas 'nama'."

"Ya makanya, ayo kenalan lebih dari 'nama'." Alih alih menuruti Chaeyoung, Jennie menjawab yang lain.

"Jennie!" Chaeyoung menyebut nama Jennie dengan penuh penekanan. Ia sedang lelah kenapa orang asing ini muncul dan membuatnya marah.

"Aku laper!! Padahal aku pengen beli makanan tapi ngeliat kamu yang udah buat aku gila, aku jadi- eh! Eh! Tunggu dulu!" Tak mendengar ucapan Jennie, Chaeyoung terus mendorong Jennie keluar dari rumahnya, setibanya di luar Chaeyoung langsung menyerahkan kantong berisi makanan yang ia beli tadi lalu menutup pintu dengan cepat.

Jennie mengerjap kebingungan dan melihat kantong yang di berikan Chaeyoung, bukan ini yang di inginkannya. Ia hanya ingin berbicara dengan Chaeyoung.

Tapi mendadak sekarang Jennie agak takut saat melihat Chaeyoung yang hampir saja amarahnya meledak saat bersamanya.

"M-makasih!" Teriak Jennie namun tak sekeras tadi lalu berjalan meninggalkan rumah Chaeyoung.

Sedangkan Chaeyoung di dalam sana mendengus, padahal ia sangat lapar sekarang tapi ia juga tak ingin ada Jennie yang mengganggunya.

"Dasar gila!"

[Waiter]

Cahaya matahari menembus jendela kamar bernuasa abu abu itu membuat sang empun mengerang dan terbangun dari tidurnya.

Tzuyu memegang kepalanya yang pusing berat bahkan hanya untuk dudukpun rasanya tidak bisa namun ia tetap memaksa dirinya untuk duduk.

Tzuyu mengerutkan keningnya bingung saat menyadari jika ini bukan di kamarnya. Cepat cepat ia periksa pakaiannya dan menghela nafas lega karena pakaiannya masih utuh seperti semalam.

"Gue kenapa ya? Gak bisa Inget apa apa lagi." Tzuyu mencengkeram erat rambutnya dan turun dari ranjang. Berjalan pelan keluar dari kamar dengan berpegang dengan tembok.

"Mau kemana?" Tzuyu hampir saja terjatuh ketika mendengar suara yang agak familiar dari arah depannya.

"L-lo. . Ngapain di-"

"Ini apartemen gue!" Potong Sana tau jika Tzuyu ingin berucap ini adalah apartemennya.

Tzuyu memalingkan wajahnya sebentar, agak malu. "Kenapa saya disini?" Tanyanya.

Sana meletakkan rapi piring berisi makanan yang ia masak barusan, " sebelum pulang makan dulu nih, gue buatin sup."

Tzuyu hanya tetap berdiri diam memandang makanan yang di buat oleh Sana.

"Masih pagi jangan ngelamun, sini duduk." Titah Sana dan pada akhirnya Tzuyu duduk memakan sup pemberian Sana sedangkan Sana membersihkan beberapa piring kotor.

Tzuyu hanya sesekali melirik Sana dan lanjut memakan sarapannya. Tiba tiba saja kejadian malam tadi teringat olehnya.

Tzuyu menunduk dan mengumpat samar, "aduh, tolol banget gue."

"Gimana?"

Perlahan kepala Tzuyu terangkat melihat Sana yang berdiri di depannya, "udah Inget?" Tanya Sana.

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang