12. Invitation

1.3K 234 12
                                        


Jennie melirik Chaeyoung yang sedang menelepon Sana. Meminta maaf berkali-kali jika ia tak bisa datang ke apartemen Sana tapi ia tak memberi alasan jika dia sekarang bersama Jennie.

"Ya udah deh gak papa, toh juga ada tzuyu ke sini."

"Gue titip salam ya sama Tzuyu, kak. Kayaknya bakal seru sih kalau gak ada halangan ke sana." Ucap Chaeyoung melirik Jennie yang telah berdiri menghampirinya.

"See you, kak."

Tut!

"Tzuyu disana?" Tepat saat telepon itu mati, Jennie datang dengan bertanya.

"Iya, emang kenapa?" Chaeyoung melewati Jennie dan duduk di sofa gadis itu, melihat sekeliling apartemen Jennie yang cukup besar.

"Kamu gak boleh ya ketemu dia!"

Chaeyoung mengerutkan keningnya bingung dan menatap Jennie, "kenapa sih? Ngelarang mulu."

"Nanti kamu di pukulin lagi sama dia."

Chaeyoung mendengus tak percaya, "hei, Im. Aku juga bisa berkelahi tau!" Ujar Chaeyoung meraih remot televisi di atas meja dan menghidupkan televisi di hadapannya.

"Ada Dahyun juga di sana, biasanya kita bertiga." Lanjut Chaeyoung karena Jennie masih terus berkacak pinggang menatap dirinya dengan tajam di ujung sana.

Chaeyoung menghela nafas samar dan memberi kode pada Jennie untuk duduk di sampingnya. Jennie hanya diam tapi gadis itu menurut dan duduk di samping Chaeyoung.

"Gak usah cerewet! Aku gak ke mana mana." Ucap Chaeyoung.

"Aku gak cerewet!" Tukas Jennie tak terima.

"Terus dari tadi ngelarang ngelarang apa?"

"Ya, kan aku takut kamu kenapa kenapa."

"Sama aja sama cerewet! Kalau begini ceritanya bukan hati gue yang lo dapetin tapi stress gue yang lo dapetin." Jelas Chaeyoung dengan raut wajah kesalnya.

Jennie hanya memerhatikan gadis itu setelah melihat Chaeyoung menghembuskan nafas panjang, gadis itu sedikit bangkit dari duduknya dan mencium sekilas bibir Chaeyoung.

Chaeyoung terdiam beku, jantungnya berdetak dengan cepat. Ciuman itu tiba tiba dan tak pernah ia kira.

"Iya iya, lain kali aku gak cerewet lagi!" Jawab Jennie berdiri dari duduknya dan menuju dapur, ia tak mungkin membuat Chaeyoung kebosanan dan kelaparan disini. Gadis itu perlu membuat sesuatu untuk calonnya.

Ting nong!

"Chaeng, bisa buka pintunya gak?" Minta Jennie dan Chaeyoung hanya mengangguk nurut. Gadis itu beranjak berjalan menuju pintu lalu membukanya.

Gadis itu seketika langsung terpatung melihat Jisoo di hadapannya, ada Lisa di belakangnya.

"Chaeng." Jisoo memanggil dengan lirih.

"Gue sama dia dateng baik baik ke sini." Lisa menyahut dari belakang tapi Chaeyoung masih diam tak menjawab apapun dari keduanya.

"Ngapain kalian ke sini?" Jennie muncul dari belakang Chaeyoung membuat Lisa langsung memalingkan wajahnya dari gadis itu.

Jisoo menelan salivanya pelan dan menyerahkan undangan mewah di tangannya, "aku tau... Mungkin aku udah keterlaluan nyakitin kamu tapi Chaeng... Kamu mau gak dateng ke pernikahan aku?" Jelas Jisoo meminta.

"Gak, makasih." Jawab singkat dari Chaeyoung lalu masuk ke dalam meninggalkan ketiga orang yang masih setia di depan pintu.

"Kita gak bisa maksa, ayo pulang." Ajak Lisa memegang pundak Jisoo.

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang