07. Attention

1.2K 235 15
                                    


"Kamu kehilangan dia tapi ada aku, Chaeng. Aku... Aku bisa kok buat kamu bahagia bahkan lebih bahagia pas kamu sama dia. Aku juga bisa kok buat kamu jatuh cinta sama aku sampai sampai kamu bakal ngerasa gak bisa ngelepasin aku. Jadi, please. let me in. Aku gak boong kalau aku suka banget sama kamu." Ungkap Jennie dengan suara pelan memeluk Chaeyoung memberi kehangatan di salju pertama ini.

Chaeyoung hanya terdiam, ia masih terkejut dengan 'kiss' yang di lakukan Jennie padanya.

"Mungkin iya, dulu aku emang suka main main doang tapi pas ketemu kamu, aku serius. Aku gak pernah sesuka ini sama orang dan kamu adalah orang yang bisa bikin aku gak tidur sampai gila kebayang bayang kamu."

Chaeyoung menelan salivanya susah payah dan mendorong pelan Jennie menjauh darinya. Chaeyoung menatapnya, tatapan teduh yang di berikan Jennie untuknya, jujur itu sedikit menenangkan pikiran dan hatinya.

"P-pulang gih, salju makin lebat. Gue pulang dulu." Ucap Chaeyoung ragu ragu dan mengambil sepedanya, mendorongnya menuju rumahnya.

Jennie tak mengikuti, kali ini dia menurut. Dia akan pulang dengan hati yang berbahagia dan perut yang seperti di gelitik ribuan kupu kupu.

"perfect lips for my sexy lips!" Girangnya dalam hati.

[Waiter]

"Sana ayo sarapan!"

"Iya sebentar!" Setelah beberapa menit Sana keluar dari kamarnya dengan berpakaian rapi.

"Selamat pagi, ibu." Sana menyapa ibunya dengan fasih menggunakan bahasa Jepang.

"Selamat pagi, sayang. Nih makan dulu sarapanmu lalu antar ibu ke stasiun ya." Suruh sang ibu.

Ibu Sana sebenarnya bertujuan pergi ke Busan tapi karena ada sang anak di Seoul, jadi ia bermaksud ingin bertemu sang anak lebih dahulu sebelum ke Busan untuk bertemu ayahnya Sana yang ada pekerjaan.

"Bagaimana cafemu? Lancar?" Tanya sang ibu ikut duduk menyantap sarapan.

"Semuanya berjalan lancar, akhir akhir ini cafe juga sangat ramai." Jawab Sana sedikit lesu, ingin manja. Sana bertemu dengan orang tuanya hanya beberapa kali dalam setahun atau tidak pernah sama sekali dalam setahun itu.

Ibunya tertawa kecil, "kamu harus mempunyai kekasih untuk membantumu dan bermanja dengannya."

Sana seketika tersedak dan menatap ibunya dengan cemberut, "apa hubungannya dengan kekasih, ibu?"

"Hei, kamu sudah besar. Kamu harus punya pasangan, ibu dan ayah tidak sabar melihat orang yang beruntung mendapatkan hatimu." Tutur sang ibu.

Sana terdiam, tiba tiba saja ia teringat dengan Tzuyu semalam. Ngomong ngomong bagaimana keadaan gadis itu sekarang?

[Waiter]

Udara dingin begitu menusuk nusuk ke dalam jaket tebal yang di gunakan Jennie. Salju masih turun namun tak selebat malam tadi.

Gadis itu tengah berdiri di depan pagar rumah Chaeyoung menunggu gadis itu untuk keluar pergi bekerja. Semalam Jennie khawatir dengan Chaeyoung.

Gadis itu tau, Chaeyoung dalam keadaan perasaan yang buruk. Gadis itu pasti sangat sakit hati ketika tau orang yang ia cintai akan menikah seminggu lagi dengan mantannya. Jennie tau dari temannya yang sering mendapat info akurat dengan cepat.

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang