09. accept her

1.2K 241 35
                                    


"Gue mau tutup cafe."

Chaeyoung mendongak dengan bingung bertanya pada Sana, "Lah? Masih sore ini. Kok cepet banget?"

"Tadi ngelihat berita cuaca, katanya bakal ada badai salju malam ini. Ya walaupun sebagian berita cuaca gak semuanya benar memprediksi tapi setelah liat keadaan hari ini kayaknya bakal ada. Makanya gue ambil tindakan sekarang. Kalian semua boleh pulang." Jelas Sana dan menyuruh pegawai pegawainya untuk pulang.

"Tapi gaji gue gak bakal di potongkan?" Dahyun muncul tiba tiba dari belakang yang sendari tadi mendengar pembicaraan Sana dan Chaeyoung.

"Enggak kok... Lo kan baru dapat gaji kemarin, anjir!" Sana memukul pundak Dahyun, heran akan sikap random gadis itu.

"Ouh, mohon maaf. Gue harus memperhitungkan biaya kerja di sini apalagi boss cantik kita ini sangat baik hati sekali ya." Goda Dahyun membuat sana menggeleng gelengkan kepalanya pusing.

Chaeyoung hanya tertunduk tawa saat ia menegakkan kepalanya ia melihat Jennie di ujung meja sana tertidur, seharian gadis itu menemaninya disini.

Bahkan ia hampir membuat keributan karena tau Tzuyu memukul Chaeyoung kemarin, untung saja gadis itu dapat di tahan. Tzuyu juga sudah berbaikan dengan Chaeyoung bahkan gadis itu ingin mengajak Chaeyoung bertemu kapan kapan, tentu saja Chaeyoung setuju.

"Ya udah deh, gue pulang sekarang." Ucap Chaeyoung memotong pembicaraan Dahyun dan Sana.

"Iya, hati hati. Noh, jangan lupa bawa pacar lo balik, kak." Lagi, Dahyun memang suka menggoda orang.

Chaeyoung memilih mengabaikan ucapan gadis berkulit putih seperti tahu itu dan mendekati Jennie.

"Gimana ya gue banguninnya?" Gumam Chaeyoung pelan.

ia duduk di samping Jennie dan menggoyangkan pelan bahu Jennie, "Jennie, bangun udah sore, waktunya pulang." Ucap Chaeyoung.

Jennie mengerjap dan melihat Chaeyoung, tubuh gadis itu menegakkan dan melihat keluar jendela, benar sudah sore.

"Maaf, aku ketiduran." Ucap Jennie menunjuk gummy smilenya pada Chaeyoung.

Chaeyoung menghela nafas panjang dan mengangguk lalu berdiri dari duduknya. Jennie ikut berdiri dan menyusul Chaeyoung yang telah keluar dari cafe.

"Ajak jalan bareng kek! Suka banget ninggalin orang." Oceh Jennie setelah berada di samping Chaeyoung.

"Ngaca dong, Lo juga suka banget ninggalin orang yang sayang banget sama lo selama ini." Cibir Chaeyoung balik.

"Kan beda, aku gak akan ninggalin kamu apapun yang terjadi!" Ucap Jennie, Chaeyoung menoleh melihat Jennie. Ia berhenti melangkah begitu juga Jennie.

"Sesuka itu ya... Lo sama gue?" Pertanyaan beribu kali di tanyakan untuk Jennie, sampai gadis itu hampir bosan.

"Kalau aku gak suka, gak mungkin dong aku ngejar ngejar kamu terus dan disini sama kamu." Jawab Jennie.

"Suka gue karena apa sih? Alasannya apa?" Tanya Chaeyoung lagi.

"Kalau kamu nanya gini sama orang pasti dia bakal jawab enggak ada alasannya tapi aku gak. Aku punya beribu ribu alasan dan berjuta juta alasan yang gak terhingga buat suka sama kamu." Jelas Jennie dengan tangannya merentang lebar memberitahu Chaeyoung seberapa besar alasan dia mencintai Chaeyoung.

"Salah satunya?"

Jennie tersenyum dengan jahil dan berjinjit mendekat Chaeyoung, kepala Chaeyoung sedikit mundur saat hidungnya dan hidung Jennie bertemu.

"Your lips."

"Apa sih?" Chaeyoung menjauh dari Jennie yang tersenyum jahil padanya.

"Orang gila!"

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang